Sabtu, 15 September 2012

Tawuran, 7 Siswa SMKN 10 Diamankan


SEMARANG- Bentrok antar pelajar antara SMKN 10 dan SMKN 4 masih terus berlanjut. Senin (10/9) siang, kepolisian mengamankan sebanyak 7 siswa SMKN 10 serta 15 motor.
Bentrok kali ini merupakan buntut atas insiden yang terjadi pada Sabtu (8/9) lalu. Puluhan siswa SMK N 10 merasa tidak terima dan melakukan aksi balas dendam. Puluhan siswa SMK N 10 melempari batu di area SMKN 4 saat jam pulang sekolah.
Tentu saja suasana mencekam, karena serangan tersebut mendapat respon dari siswa SMK N 4. Sehingga insiden saling lempar pun tak dapat terhindarkan.
Tidak hanya itu, bentrok pun memanas hingga terjadi ke dalam perkampungan warga Tlogobayem, Kelurahan Mugassari. Tak pelak, suasa itu membuat kampung tersebut turut ketiban sial. Puluhan siswa terlibat adegan kejar-kejaran menggunakan motor. Warga pun geram karena suasana yang sebelumnya hening, pecah akibat tawuran.
Sedikitnya, tiga siswa SMK N 10 berhasil diamankan warga. Bahkan siswa tersebut mengalami lebam akibat pukulan warga yang merasa terusik. "Sudah dua kali ini, kami sebagai warga merasa sangat terganggu. Pertama bentrok terjadi Sabtu 8 September kemarin," kata seorang warga setempat, Slamet (30), warga kampung Tlogobayem, Kelurahan Mugassari, Semarang Selatan.
Bentrok tersebut terjadi sekitar pukul 14. 30. Dua kelompok dari dua sekolah tersebut memang sering berseteru atas masalah yang tidak jelas. "Kami sangat terganggu. Tentu saja jengkel, lhaong sudah berkali-kali tawuran. Mereka itu dibiayai untuk belajar bertata krama, bukan tawuran kayak gini," kesalnya.
Polisi dari Polsek Semarang Selatan dan Polrestabes mengamankan sedikitnya 7 siswa SMK N 10 dan 15 motor. Seorang siswa SMK 10 yang berhasil ditangkap, Rio Adi Saputra (15), mengaku sudah merencanakan serangan. Ia bersama sekitar 50 siswa tidak terima karena usai dilempari batu saat melintas di SMK N 4. "Rencananya mau balas dendam, begitu siswa SMK N 4 keluar langsung kami lempar batu," katanya.
Siswa kelas X SMK N 10 itu berhasil ditangkap pihak SMK N 4 karena tertinggal dari rombongan. Adi yang tidak terima sekolahnya dilecehkan akhirnya mengumpulkan siswa untuk melakukan balas dendam. "Yang ikut semua dari kelas X - XII, kami membekali batu dan pentungan. Karena memang sudah rencana untuk menyerang SMK N 4," tambahnya. (G-15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar