Definisi Kepemimpinan secara Umum
Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata
yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul
pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan secara umum, antara
lain :
Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat
dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi
dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield
memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia
berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana
kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang
lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan
kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang
kreatif dan terarah.
Definisi Kepemimpinan dalam Berwirausaha
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang
lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti
menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah
tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin
para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya
pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan
keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang
berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan
karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.
Bagaimana
Menjadi Pemimpin yang Baik:
Tipe-tipe Kepemimpinan dalam Berorganisasi:
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik
adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan
menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”,
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan
masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu
ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan
oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya
yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya
kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah
seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut
tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan
berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari
orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan
organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus
ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering
intervensi
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya
selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
Pemimpin tipe administrative ialah pemimpin yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan
muncul perkembangan teknis, manajemen modern dan perkembangan sosial.
Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain :
- Pengetahuan
umum yang luas. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki
kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan
bertindak secara generalis.
- Kemampuan
Bertumbuh dan Berkembang
- Sikap yang
inkuisitif atau rasa ingin tahu merupakan suatu sikap yang mencerminkan
dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang
dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal
baru.
- Kemampuan
analitik. Efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya
melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada
kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan
dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan
masalah.
- Daya ingat
yang kuat. Pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di
atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk
kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
- Kapasitas
integratif. Pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki
pandangan holistik mengenai orgainasi.
- Keterampilan
berkomunikasi secara efektif. Fungsi komunikasi dalam organisasi antara
lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian
informasi dan fungsi pengawasan.
- Keterampilan
mendidik. Memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan
dedikasinya kepada organisasi.
- Rasionalitas.
Semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan
kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran
itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga
dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar
organisasi tersebut.
- Objektivitas.
Pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan
penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang
pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya
bertindak secara objektif.
- Pragmatisme.
Dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud
dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan
sasaran yang berada dalam organisasi.
- Kematangan
mental. Seorang pemimpin harus memiliki kematangan mental yang terlihat
pada kestabilan emosional, tidak mudah tersinggung, tidak gampang marah
dan sebagainya.
Prinsip Sejati Kepemimpinan Kewirausahaan
Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan kepemimpinan
wirausaha adalah suatu proses yang menuntut pertumbuhan seiring dan tiga
komponen, yaitu pengembangan pnibadi individu, efektivitas kerja sama tim dan
perubahan organisasi. Namun tenlalu sering ketiga komponen mi tumbuh tidak
seining. Sebagai contohnya, kita ambil mereka yang memilih untuk melakukan
pengembangan pribadi. Tidak terhindankan lagi, cepat atau lambat, akan dijumpai
bahwa mereka melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dan tim tempat mereka
bekerja dan dan onganisasi yang mereka layani. Apa yang terjadi?
Biasanya rekan sekerja sangat cepat untuk memadamkan
pendekatan antusias mula-mula yang dimiliki oleh seorang individu dengan
komentar: ‘Jangan pedulikan, mereka sudah berada di jalur yang benar—tapi
jangan khawatir, meneka akan segera kembali normal’. Pendekatan individual yang
kedua yang lebih jujur adalah mencoba untuk mengawali perubahan di dalam tim
dan organisasi mereka. Sering kali setelah itu mereka merasa terisolasi.
Pendekatan ketiga yang lebih menentukan adalah memiliki pendirian. Ini
memberikan pembenaran bagi rekan-rekan yang lain untuk mengisolasi lebih jauh.
Bergantung pada daya tahan dan tingkatan status mereka, pendekatan yang beragam
ini dapat berjalan sampai dengan tingkatan tertentu, namun biasanya hanya untuk
jangka pendek.
Kemudian pendekatan reflektif yang keempat ‘mengapa saya
membuang-buang waktu saya di sini’ datang kepada mereka. Dan sini seseorang
akan jatuh kembali dalam rasa aman perilaku lama yang sudah dibuang atau
mengambil kesempatan untuk pergi. Langkah mi mungkin berharga bagi orang
tersebut, walaupun menyakitkan bagi organisasi. Mereka melakukan hal itu bukan
karena mereka benar-benar menginginkannya tapi karena mereka telah mencapai
tingkat ketidakpuasan terhadap apa yang mereka lakukan. Dengan bekerja keras
untuk mengembangkan potensi mereka, mereka ingin tetap melanjutkan bertumbuh,
bukannya dihalangi oleh pemikiran sempit dan kekhawatiran akan rasa aman.
Mereka ingin memiliki kemampuan untuk melayani dan dihargai, menjadi seperti
kepada siapa mereka bekerja sekarang. Untuk alasan yang sama banyak hubungan
gagal ketika salah satu berkembang dan yang lain ingin menjaga agar segala
sesuatu tetap seperti apa adanya. Dalam suatu hubungan, kecuali terdapat
kesepakatan untuk pertumbuhan dan penghargaan, mereka akan kandas gagal atau tersapu
hanya disebabkan oleh perilaku mereka.
Hal yang sama dan sudut pandang organisasi, setiap
program perubahan yang tidak mengembangkan secara pribadi orang-orangnya dan
terus melakukannya dengan membangun pemikiran dan kepemilikan wirausaha, tidak
akan dapat menghindar dan ketidaklanggengan dan akan terlihat hanya sebagai
suatu trend sesaat dengan pengulangan kata-kata yang umum: ‘lagi-lagi i,
program perubahan yang lain’ yang disuarakan di sepanjang koridor dan e-mail.
Suatu kejutankah bahwa organisasi tidak mempertahankan
orangorang terbaiknya? Persentase orang yang meninggalkan organisasi cukup
tinggi. Beninvestasi jutaan dolar untuk pelatihan demi keuntungan kompetisi
merupakan kegiatan yang biasa dilakukan, namun mempertthankan orang-orang
unggul yang menjadi kunci pengembangan organisasi sebenarnya lebih masuk akal.
Dan sudut pandang tim, banyak pesaing yang sukses dan organisasi mapan telah
mempersiapkan diri karena keseluruhan tim yang dikembangkan bersama, merasa
tertahan baik oleh orang-orang dalam organisasi maupun oleh struktur organisasi
itu sendiri.
Tindakan yang Tepat dan Kepemimpinan Kewirausahaan
Dunia
kewirausahaan dapat diumpamakan seperti mengendarai sesuatu yang kita tidak
terbiasa di dalam suatu lingkungan yang tiba-tiba tampak lebih berbahaya
danipada yang kita perkirakan pada awalnya. Kebiasaan kita adalah untuk
menanrik diri kepada kenyamanan di dalam kepompong, sesuatu yang kita percayai
lebih aman, di mana kita dapat bersantai sejenak tanpa perlu berkonsentrasi,
dan mendapatkan sesuatu tanpa terlalu memikirkan bagaimana kita melakukannya.
Kebiasaan semacam ini harus digantikan dengan memahami pninsip-pninsip yang
akan memastikan bahwa kita dapat mencapai tujuan kita dan berlatih dengan
disiplin sampai kita bisa melakukannya.
A. ORANG-ORANG (People) yang
Tepat
‘Orang-orang
membuat perubahan’ telah menjadi slogan dan banyak konferensi organisasi yang
menjadi terlalu jelas. Tak ada yang lebih bertenaga daripada suatu ide yang
telah tiba waktunya, namun tanpa diterapkan, ide tersebut menjadi tidak
berharga.
Perulangan yang
umum dan wirausahawan yang berhasil adalah: ‘hanya jika saya dapat menemukan
seseorang seperti saya.’ Pemimpin konponasi mengalami kepedihan yang mendalam
untuk menemukan orang yang tepat untuk menggantikan dirinya. Politisi gemar melingkupi diri mereka dengan onang-orang yang
tepat. Mereka semua ingin menggandakan dirinya karena menemukan orang
yang tepat itu sungguh mendekati mustahil. Namun demikian ini bisa dilakukan,
namun kegiatan menemukan mereka, kemudian mengembangkan mereka, kemudian
mempertahankan meneka karena mereka ingin untuk dipertahankan, membutuhkan me
tode yang pnaktis namun tidak konvensional.
Sebagai seorang
pemimpin wirausaha, Anda harus memperlakukan orang-orang Anda sebagaimana
mereka layak diperlakukan. Jika Anda merasa tidak yakin pada peran mereka,
minta mereka menentukan harapan dan target mereka sendiri. Jika merupakan
sesuatu yang tidak tentu untuk tujuan target yang jenius, maka tentukan
demikian. Selalu mantapkan peran Anda, pahami apa yang diharapkan dan Anda
namun jangan batasi diri sendiri dengan harapan-harapan Anda.
Memiliki sikap
yang tepat memastikan bahwa peran terpenting pemimpin wirausaha, yaitu
mengembangkan kemampuan melihat tantangan sebagai kesempatan dan kemunduran
sebagai ketidaknyamanan sementara, dikembangkan sepenuhnya.
B. KOMUNIKASI (Communication)
yang Tepat
Kepemimpinan
wirausaha tidak dapat berfungsi tanpa garis komunikasi yang terbuka balk dan
jelas. Di kebanyakan organisasi, bagaimana pun, survei secara bervari\ asi
menunjukkan dengan jelas adanya komunikasi yang buruk, tertutup dan penuh
rahasia. Salah satu penghalang fundamental untuk pertum buhan yang sukses
adalah mayoritas orang tidak memahami dan kare nanya tidak menjalankan,
komunikasi.
Kebanyakan
organisasi di Barat menggunakan gaya komunikasi yang berakar pada tradisi debat
dan argumentasi. Dalam tradisi semacam itu keterampilan advokasi
dipertimbangkan sebagai yang terpenting. Namun seperangkat keterampilan lain
sering diminta karena debat dan advokasi seinacam itu dapat menghambat aliran
ide-ide. Tuntutannya adalah keterampilan menginvestigasi yang mendukung hasil
yang terbaik untuk semua yang terlibat dan didasarkan bahwa setiap orang adalah
sumber ide yang berharga. Adrian akan menciptakan sebuah proposal, ketimbang
suatu bentuk advokasi, dengan menggunakan visi dan nilai untuk meng arahkan
bimbingan dan karenanya ide dapat terus mengalir.
Sebelum
menawarkan nasihat sebebas yang biasa kita lakukan sebelum nya, kita perlu
belajar mendengarkan apa yang dikatakan orang lain tanpa asumsi, praduga dan
opini yang kita bawa sendiri sebagai kesempatan menyerang yang klta
nanti-nantikan. Ini termasuk belajar mendengarkan diri kita sendiri, bertindak
dalam peran yang benar, ketimbang peran yang kita ambil untuk menyenangkan
semua orang. Dengan jalan mi klta dapat belajar untuk menghargai dan mana asal
seseorang. Karena, tanpa di ragukan lagi, pusat rahasia untuk menjalankan
komunikasi yang tepat adalah membuat lawan bicara Anda merasa berharga.
Kewirausahaan
menuntut tingkat kesadaran yang tinggi. Dalam hal mi ide-ide dan banyak
kesempatan ‘disesuaikan’ ke dalamnya. Maka sebagai pemimpin wirausaha, Anda
harus menjalankan kemampuan berkomu nikasi karena tanpa memandang betapa
cemerlang berbagai ide dan kesempatan, mereka pasti akan hilang atau tak lagi
berharga tanpa semua komunikasi yang berhubungan dengannya dijalankan dengan
cara tepat.
C. KERJA TIM (Teamwork) yang
Tepat
Komunikasi yang
tepat penting untuk kerja tim yang tepat. Bayangkan, seorang pengintai
pendahulu(advance scout) yang dikirim oleh sekelompok
perintis menemukan tempat perkemahan musuh. Jika si pengintai tidak suka
terpilih, tidak menyukai pemimpin perintis (pioneer leader) dan kebanyakan anggota kelompok, ia mungkin saja memutuskan untuk
menghindari perkemahan dan membiarkan kelompok tersebut menjaga diri mereka
sendiri. Ia dapat saja, tentunya, memilih untuk kembali pada kelompok dan
memperingatkan mereka, namun jika si pemimpin penn tis (pioneering
leader) tidak memiliki keyakinan pada si pengintai, mengapa ia harus
menunjukkan tindakan defensif. Jika mungkin sang pemimpin yakin pada si
pengintai, namun tidak mampu mengorganisasi orang orangnya pada saat tindakan
yang perlu harus dilaksanakan, maka kelompok akan menjadi sangat rentan
terhadap pemusnahan. Tentunya, jika laporan pengintai langsung ditenima
pimpinan dan dijalankan oleh seluruh kelompok, suatu rute alternatif akan
dapat dijalani dengan sukses. Sangat jelaslah bahwa agar suatu kelompok dapat
bekerja sebagaimana mestinya, kelompok harus bekerja sebagai suatu tim.
Terdapat tiga elemen utama untuk sebuah tim agar dapat berfungsi baik.
D. INOVASI (Innovation) yang
Tepat
Inovasi
wirausaha; ‘memberi kenyamanan’ pada wirausaha yang tidak memiliki. Kebutuhan
adalah induk dan penemuan dan semakin dirasakan tidak nyaman, semakin besar
inovasi dan peningkatan yang dicari. Rasa frustasi dan ketidaknyamanan yang
disebabkan pemogokan pegawai pos dan berbagai keterlambatan memunculkan
pengembangan mesin fax.
Penggunaan
kertas fax yang tipis, mudah rusak dan tidak praktis men orong munculnya
inovasi penggunaan kertas yang lebih praktis, dapat diisi atau diteruskan.
Beralih dan mesin fax menuju e-mail dengan lampiran elektronik, kemudian
dokumen-dokumen besar, kemudian kecepatan yang lebih tinggi untuk perpindahan
data ke suara dan data dengan kompleksitas lebih besar dan terus berlanjut
berpindah dan apa yang semula nyaman menjadi tidak nyaman karena yang lebih
nyaman lagi kemudian muncul mengatasinya. Wirausahawan yang pertama kali
memulai suatu bisnis berada pada suatu kondisi ketidaknyamanan yang sehat.
Seiring dengan perkembangan organisasi yang tidak terhindarkan menuju suatu
posisi yang lebih nyaman di pasar, secara perlahan-lahan dia kehilangan
kemampuannya untuk berinovasi. Oleh karena itu merupakan peran dan pemimpin
wirausaha untuk memastikan rasa puas diri tensebut digantikan dengan strategi
yang merupakan rangkaian kesatuan dan kondisi tidak nyaman menjadi kondisi
nyaman.
E. PELANGGAN/KONSUMEN (Customer)
yang Tepat
Bagi pemimpin
wirausaha saat ini konsumen yang tepat adalah setiap orang yang mereka
kembangkan dalam rangka membentuk organisasi wirausaha. Untuk pemimpin
wirrrausaha yang aspiratif konsumen yang tepat adalah mereka yang penting untuk
menciptakan nilai dengan memaksimalkan pilihan peluang menjadi fokusnya. Dengan
cara yang sama bahwa kita tidak dapat memfokuskan diri pada setiap kesempatan,
demikian juga terhadap konsumen. Oleh karena itu sangatlah penting untuk
memilih konsumen di mana kita dapat memprioritaskan energi kita.
Setiap konsumen
memiliki bentukan emosi yang berbeda sebagai individu, dan setiap organisasi
memiliki strategi yang didorong oleh nilai yang berbeda, dan semuanya memiliki
masalah yang berbeda yang harus dipecahkan. Anda memenangkan dan mempertahankan
konsumen dengan memberikan apa yang mereka inginkan, bukan apa yang Anda pilcix
mereka inginkan. Mendefinisikan konsumen yang sesunguhnya dengan demikian
memerlukan pendefinisian profil dan orang yang sungguh sungguh akan memperoleh
manfaat dan nilai tambah yang diperoleh dan inovasi yang tepat. Secara
sederhana, kenalilah konsumen Anda
Konsumen yang
tepat adalah orang-orang yang Anda layani karena mereka membawa raison
d’etre (alasan keberadaan) organisasi. Satu-satunya cara untuk
mempenlakukan mereka adalah mempenlakukan dengan baik dan tepat. Biasanya orang
akan cenderung untuk memperlakukan orang lain dengan suatu cara di mana mereka
sudah ‘terkondisi’ dengan perlakuan yang mereka terima dari orang lain. Inilah
mengapa progam pelatihan dan insentif jangka pendek untuk meningkatkan
manajemen atau inovasi dalam berhubungan dengan konsumen demikian keliru.
Setiap strategi hubungan haruslah konsisten dan bertahan dalam kata-kata maupun
penerapannya sehari-hari. Jika tidak, suatu ‘budaya konsumen yang tepat’ yang
dibangun dalam waktu bertahun-tahun dapat memburuk dalam waktu singkat.
Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :
- Berorientasi
pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan dan mencapai sasaran.
- Berorientasi
pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
Ada tiga variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan:
- Kepemimpinan
melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut .
- Kepemimpinan
menyangkut distribusi kekuasaan.
- Kepemimpinan
menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan.
Orientasi Tugas Pemimpin
Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola-pola perilaku
berikut :
- Merumuskan
secara jelas peranan sendiri maupun stafnya.
- Menetapkan
tujuan yang sukar tapi dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang apa
yang diharapkan dari mereka.
- Menentukan
prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk mengukur
pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumusakan secara jelas dan
khas.
- Melaksanakan
peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan
membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada
tujuan.
Orientasi Orang-Orang
Orang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung
menunjukkan pola sebagai berikut :
- Menunjukkan
perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan
menghilangkan ketegangan jika timbul.
- Menunjukkan
perhatian kepada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksi
saja.
- Menunjukkan
perhatian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan dan keinginan,
perasaan dan ide karyawan.
- Mendirikan
komunikasi timbal balik dengan karyawan.
- Mendelegasikan
kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif.
- Menciptakan
suasana kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi.
Pemimpin yang orientasi orangnya rendah cenderung bersikap
dingin dalam berhubungan dengan karyawan mereka, memusatkan perhatian pada
prestasi individu dan persaingan daripada kerjasama, serta tidak pernah
mendelegasikan tugas dan tanggung jawab
Pemimpin dan Manajer
Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage).
Walaupun beberapa wiraswastawan adalah seorang pemimpin dan beberapa pemimpin
adalah wiraswastawan, memimpin dan mengelola bukanlah merupakan aktivitas yang
identik. Kepemimpian adalah bagian dari manajemen. Pengelolaan ( manage) adalah
bidang yang lebih luas dibandingkan memimpin dan dipusatkan pada masalah
perilaku maupun non perilaku. Kepemimpinan terutama ditekabkan pada isu
perilaku.
Pemimpin yang berhasil cenderung memiliki karakteristik
berikut :
- Kecerdasan,
termasuk kemampuan menilai dan verbal.
- Prestasi
dimasa lalu dalam bidang pendidikan dan olah raga.
- Kematangan
dan stabilitas emosional
- Ketergantungan,
ketekunan, dan dorongan untuk mencapai prestasi yang berkesinambungan.
- Ketrampilan
untuk berprestasi secara sosial dan beradaptasi dengan berbagai kelompok
- Keinginan
untuk menggapai status posisi sosial ekonomi,
Penentuan Dalam Membuat Keputusan
Tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan
wiraswastawan tentang perilaku kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk
membuat keputusan adalah :
- Kekuatan
dalam diri wirausahawan
- Kekuatan
pada bawahan.
- Kekuatan
dalam situasi kepemimpinan.
Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia
membangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi. Ingat
bahwa Kepemimpinan Wirausaha adalah: menanamkan keyakinan untuk berpikir,
berperilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan pemikiran menyadari
sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan organisasi demi pertumbuhan yang
menguntungkan bagi semua stakeholders yang terlibat,
Sikap-sikap Pemimpin yang Sukses dalam Berwirausaha
- (Purposeful)
- MEMILIKI TUJUAN YANG JELAS UNTUK DICAPAI: tujuan yang sesungguhnya
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendinian,
memiliki fokus, memiliki keyakinan akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan,
dan berdaya tahan, sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan
tuntutan tujuan apa pun. Tak dapat dipungkiri, ini adalah salah satu kualitas
manusia yang paling dicari dalam kehidupan, namun banyak orang yang belum
memilikinya. Seseorang yang tidak memiliki tujuan dapat diibaratkan sebagai
sebuah kapal di tengah-tengah kabut di lautan yang telah kehilangan kemudi dan
layar sekaligus. Di saat semuanya berjalan mulus, sering kali dilema muncul
tanpa kita sadari, kecuali mungkin kurangnya pemahaman akan arah yang jelas
atau gerakan yang meyakinkan. Saat cuaca berubah ia akan bereaksi dengan
pengaruh dari luar. Namun kita tetap dapat kehilangan arah tujuan kita
seandainyapun layar dan kemudi tetap ada di tempatnya. Kecuali jika Anda
mcmiliki tujuan yang jelas dalam mengambil suatu tindakan, Anda akan menuju
arah yang salah.
- (Responsible)
- TANGGUNG JAWAB: kehandalan yang sejati.
Pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab sendiri
mengenai ‘akan menjadi seperti apa perusahaan saya, jika semua orang seperti
saya’ adalah sebagai berikut: Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya dalam
diri kita membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan memahami betapa kita
harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita pikirkan dan lakukan menupakan hal
bernilai untuk dibangun. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada din
orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. Kebiasaan
semacam ini akan mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang
lebih besar sebagaimana tanggung jawab yang kita harapkan dan orang lain.
Sebagian besar evaluasi kinerja tradisional terlalu terpisah-pisah dan lebih
berlandaskan pada ‘bagaimana Anda dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik’
danipada ‘seberapa balk yang telah Anda lakukan.’ Evaluasi kinerja seharusnya
mengikutsertakan secara tepat apa yang ingin dicapai dan kata itu: baik
mengevaluasi maupun juga memuji.
- (Integrity)
— INTEGRITAS: nilai yang sejati
Tidak ada kualitas tunggal yang mendefinisikan para
pemimpin, baik yang berpemikiran wirausaha atau tidak. Namun kualitas yang tak
dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan kesadaran akan
kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Memahami apa yang benar untuk
dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memiliki integnitas. Filsuf
Yunani Socrates percaya bahwa untuk sungguh mengetahui apa yang benar tidak
mungkin tanpa bertindak selaras dengannya. Ketika dia telah dijatuhi hukuman
mati oleh pemenintah untuk apa yang dianggap sebagai pandangan yang sangat kontroversial,
teman-temannya memaksanya untuk melarikan diri dengan rencana yang telah mereka
susun. Socrates dengan tegas menolak saran mereka, dengan menjawab: ‘Sepanjang
hidupku, aku telah mengajarkan bahwa orang harus mematuhi hukum yang berlaku di
suatu tempat. Jika hukum itu salah maka kita harus memperbaikinya melalui
diskusi, dan walaupun saya menjadi korban ketidakadilan, saya tidak dapat
dengan tiba-tiba melawan apa yang menjadi kepencayaan saya hanya karena hidup
saya terancam. Pnionitas pertama manusia bukan hanya untuk hidup, namun untuk
memimpin suatu kebaikan dan menjalani kehidupan’ Dengan lebih memilih untuk
memberikan hidupnya dibandingkan hidup tanpa integnitas, dia membuat sebuah
contoh sangat besar mengenai melakukan apa yang Anda ajarkan.
- (Nonconformity)
- KETIDAKCOCOKAN: kreativitas yang sesungguhnya
Pemimpin wirausaha bukanlah seorang yang mudah cocok,
kecuali dalam hal ketaatan mereka terhadap nilai inti. Tak seorang pun mencapai
sukses yang sesungguhnya untuk menjadi diri sendiri dengan menjadi seorang yang
mudah cocok (konformis). Namun dalam bisnis, banyak orang berpegang teguh pada
pola yang mereka percayai, yaitu selubung mayoritas merupakan suatu prasyarat
bagi persetujan dan keberhasilan. Dengan cara ini bisnis menjadi mangsa mitos ,
mendasar—bahwa mayoritas secara otomatis dan tanpa terkecuali selalu benar.
Namun mayoritas tidaklah maha tahu semata-mata karena dia adalah mayoritas dan
sullt untuk memastikan kebenaran pendapat tersebut.
- (Coureqeous)
– KEBERANIAN : kekuatan yang sejati
Ketika Anda memiliki keberanian terhadap pendirian Anda
dan keberanian untuk menjadi diri Anda sendiri dan mengikuti jalan yang Anda
percayai sebagai yang terbaik, kekuatan Anda yang sejati berkembang secara
alami. Di dalamnya, Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ditinjau ulang dan
diperhatikan, sementara kategori Kelemahan lebih diutamakan daripada apa yang
dianggap sebagai kekuatan. Setiap laporan akan menekankan lebih pada yang
pertama daripada yang terakhir secara sungguh-sungguh, sekalipun salah pedoman,
kepercayaan bahwa sesuatu yang salah haruslah menjadi perhatian.
- (Intuitive)
— INTUITIF : keputusan yang sesungguhnya
Suatu keputusan yang nyata merupakan sesuatu yang sangat
penting. Bukan apa yang anda, Anda makan, ke mana Anda akan pergi atau bahkan,
mobil apa yang akan Anda beli. Keputusan yang sesungguhnya adalah sesuatu yang
mempengaruhi masa depan dan keberhasilan Anda dan juga orag lain. Sedikit orang
akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah
untuk maju bersama dengan yang lain. Saya percaya bahwa itu sama pentingnya
dengan membuat keputusan yang benar ‘Tentu saja demikian! dapat saya bayangkan
Anda berkata kepada diri Anda sendiri. Hidup ini akan menjadi sempurna yang
kita harapkan jika ini yang terjadi. Namun membuat keputusan yang sulit,
apalagi selalu membuat keputusan yang benar. Saya berpendapat, setiap dari kita
dapat belajar bagaimana untuk menjadi intuitif sampai pada titik saat kita
harus membuat sesuatu keputusan yang sangat penting, baik besar maupun kecil,
dengan latihan bertahap untuk menjadi yang terbaik.
- (Patience)
— KESABARAN: hubungan yang sesungguhnya
Manusia memiliki keunikan, dalam menempatkan batasan
waktu bagi suatu hasil yang diinginkannya dalam hidup, khususnya berkaitan
dengan relasi. Tentu saja, mudah bersikap sabar terhadap sesuatu yang ihasilnya
sudah ten- tu, karena dalam kepastian, hanya sedikit ruang untuk kecemasan.
Terdapat hubungan langsung yang berkaitan antara kesabaran dan kepastian,
sebanyak antara ketidaksabaran dan keraguan. Semakin Anda tidak sabar untuk
sesuatu berjalan sesuai kehendak Anda, semakin Anda bertanya-tanya apakah akan
terjadi demikian. Kapanpun Anda mempertanyakan suatu ide intuitif yang Anda
percayai benar, pertanyaan Anda menyebabkan meningkatnya keraguan sampai Anda
berpikir bahwa ide itu tidak tidak masuk akal dan kemudian mengabaikan atau
mengulurnya hingga sesuai dengan batasan rasional Anda. Sekalipun ide tersebut
benar dalam rasio Anda, terpengaruh oelh ketidaksabaran Anda untuk mencapai apa
yang Anda inginkan, akan tampak sebagai ide yang salah atau jalan yang terlalu
lambat untuk apa yang Anda inginkan. Bersikap sabar membutuhkan keyakinan.
- (Listen) —
MENDENGARKAN: pasar yang sesungguhnya
Pemasaran adalah istilah yang pada mulanya dimaksudkan
untuk memberikan gambaran bagaimana keberhasilan suatu bisnis bergantung
sepenuhnya pada sesuatu di luar dirinya. Pemasaran mengajarkan, jika kita
mendengarkan perekonomian, masyarakat, dan konsumen, kita dapat menggunakan
informasi tersebut untuk menentukan strategi internal. Aneh,nya pemasaran
sangat jarang digunakan untuk hal ini. Bukan berarti ‘siapakah konsumen kita’ ,
pemasaran telah menjadi sekadar alat pendukung penjualan dengan bertanya
‘bagaimana kita dapat menjual lebih banyak yang kita inginkan. Dengan telah
beralihnya kita dari budaya menjual produk menjadi melayani konsumen, sekarang
menjadi lebih penting untuk mendengarkan pasar kita dan menentukan apa yang
mereka inginkan dibanding masa-masa sebelumnya.
- (Enthusiasm)
– ANTUSIASME : komunikasi yang sesungguhnya
Manusia dilahirkan dengan cara pandang yang optimis atau
positif, namun pesimisme atau pandangan-pandangan negatif sering kali memungkinkan
untuk dikedepankan. Pesimisme datang dan kekecewaan, dari suatu impresi buruk
yang terbentuk karena rintangan yang terjadi di masa lalu. Mungkin pesimisme
menunjukkan kehati-hatian dan pengalaman, namun yang baik adalah untuk berpikir
hanya pada kesulitan macam apa yang dapat terjadi di depan kita? Efek
psikologis dan optimisme adalah dia membantu pencapaian keberhasilan.
- (Service)
— LAYANAN: tindakan yang sesungguhnya
Setiap orang mengetahui betapa pentingnya layanan
pelanggan. Setiap orang berpikir bahwa mreka mengetahui layanan sebaik apa yang
dibutuhkan. Walaupun begitu, persepsi konsumenlah yang benar-benar harus
diperhitungkan. Memahami persepsi konsumen terhadap Anda, produk Anda, layanan
Anda, dan bisnis Anda merupakan kunci untuk membangun hubungan jangka panjang
dan keberhasilan dalam menumbuhkan penjualan. Meskipun demikian, kecuali kita
mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan, kita akan dapat
memaksimalkan nilai yang kita bentuk dari kesempatan memiliki konsumen.
Mendapatkan masukan dari konsumen sama pentingnya dengan menerima masukan
tentang diri kita. Itu membantu kita mengevaluasi tindakan nyata yang
diperlukan.
Mengapa
Kepemimpinan Penting dalam Berwirausaha:
- Agar dalam pelaksanaan
berwirausaha dapat terorganisir dengan baik.
- Dalam berwirausaha dibutuhkan
sosok yang dapat memimpin dan bertanggung jawab dalam mengurus dan
mengelola suatu usaha.
- Pemimpin adalah jabatan
tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat penting dan vital dalam
kewirausahaan seperti pengambil keputusan, penanggung jawab tindakan yang
dilakukan oleh setiap bawahannya, memberikan wewenang, dan lain-lain.
- Bila dalam mengelola suatu
usaha tidak ada pemimpin, maka akan terjadi kekacauan dan kerancuan dalam
pembagian tugas-tugas yang mengakibatkan kebangkrutan.
- Pemimpin merupakan salah satu
syarat utama dalam berwirausaha
KESIMPULAN
Ada 3 variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan:
- Kepemimpinan
melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut. Seorang
wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya yang mau
bekerjasama dengan dia untuk memajukan perusahaan.
- Kepemimpinan
menyangkut distribusi kekuasaan. Para wirausaha mempunyai otoritas untuk
memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang karyawan
diangkat menjadi pemimpin pada bagian-bagian tertentu. Dalam hal ini
seorang wirausaha telah membagikan kekuasaannya kepada karyawan lain untuk
bertindak atas nama dia. Selanjutnya segala macam informasi sebagai hasil
dari pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan dapat dimonitor oleh pimpinan.
- Kepemimpinan
menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan.
Seorang wirausaha tidak hanya mengatakan apa yang harus dikerjakan oleh
karyawan tetapi juga harus mampu karyawan untuk berperilaku dan bertindak
untuk memajukan perusahaan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Alma, B. (2005). Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum. Bandung: CV
Alfabeta.
Alma, B. (2001). Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum. Bandung: CV
Alfabeta.
Widodo, N. (2009). Kepempinan dalam kewirausahaan. [Online]. Tersedia:
http://one.indoskripsi.com/node/1291. [7 Agustus 2009]
________. (2009). Kepemimpinan. http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com
/2009/04/ kepemimpinan-tugas-sifat-dan-syarat.html [7 Agustus 2009]
_______. (2009). Kepemimpinan dalam kewirausahaan. [Online]. Tersedia:
elqorni.wordpress.com/2008/05/23/prinsip-sejati-kepemimpinan-kewirausahaan/ -
[18 Februari 2011].