Kamis, 23 Februari 2012

Cerpen Lucu

LAUT=ISTIRAHAT
Pak Ujang adalah salah satu warga kota Bandung yang kini tinggal di kota Surabaya. Selama delapan tahun ini dia tinggal di Surabaya bersama sang istri tercinta yang kebetulan asli orang Surabaya.
Seperti pada hari-hari sebelumnya, dia melewati aktifitas hariannya dengan bekerja di salah satu perusahaan swasta yang terletak di Surabaya Timur. Sampai suatu sore dia mengalami kejadian yang menggelikan karena selama delapan tahun tinggal di Surabaya dia baru tahu kalau laut (bahasa jawa), dalam bahasa Indonesia berarti istirahat.
Jam dinding telah menunjuk pukul 4 sore, waktunya Pak Ujang beserta karyawan yang lain untuk pulang dari tempatnya bekerja. Sesampainya didepan pintu gerbang perusahaan, ia dihampiri seorang pemuda yang mencoba bertanya kepadanya. “Permisi Pak, nderek tangglet, satpame sampun laut to pak?, tanya pemuda tadi yang diketahui bernama Jono. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Permisi Pak, mau tanya, apakah satpamnya sudah beristirahat?”).
“Sanes Mas, satpame sakeng angkatan darat”, jawab Pak Ujang. (Artinya “Bukan Mas, satpamnya berasal dari angkatan darat”, karena mengira kalau arti dari pertanyaan Si Jono adalah “Permisi Pak, mau tanya, apakah satpamnya dari angkatan laut?”).
Mendengar jawaban tersebut, Jono menjadi bingung. Dalam benaknya Jono berfikir mungkin suaranya kurang lantang sehingga Bapak tersebut kurang mendengar pertanyaannya. Kemudian dia kembali bertanya “Satpame wes laut to Pak?”. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Apakah satpamnya sudah beristirahat?”).
Pak Ujang kembali menjawab, “Sanes Mas, Satpame ndugi angkatan darat”. (Yang artinya “Bukan Mas, Satpamnya dari angkatan darat”).
Mendengar jawaban itu Jono merasa sedikit kesal, kemudian dia memutuskan kembali bertanya dengan memakai Bahasa Indonesia. “Paak...!, apakah satpam di sini sedang beristirahat?”, tanya si Jono.
“Ya..., bener Mas. Satpam disini sedang beristirahat. Memangnya Mas ada perlu apa?”, jawab Pak Ujang yang kembali bertanya kepada Jono.
“Paman saya, namanya Pak Arif adalah salah satu satpam di perusahaan ini. Saya ingin menemuinya karena ada keperluan keluarga yang sangat penting yang ingin saya sampaikan kepadanya”, jawab Jono.
“Anda langsung aja ke bagian informasi yang terletak di gedung A lantai satu”, tutur Pak Ujang sambil menunjuk salah satu gedung yang berwarna biru.
“Terima kasih atas bantuannya Pak”, lanjut si Jono sambil melangkahkan kaki ke gedung A. Pak Ujang pun kembali menghidupkan motornya dan lansung tancap gas menuju rumah.
Sesampainya di rumah, Pak Ujang langsung menceritakan peristiwa tadi kepada istrinya. Spontan saja istrinya tertawa mendengar cerita dari sang suami. Lalu si istri bilang sama sang suami “Mas iku yo’opo seh..., lek dek bahasa Indonesia, laut iku...., artine istirahat”. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Mas itu gimana sih..., kalau di Bahasa Indonesia, laut itu artinya istirahat”).
Spontan aja Pak Ujang tersenyum menahan malu mendengar penjelasan dari sang istri. Dalam hatinya dia berkata “Saya ini sudah delapan tahun di Surabaya, kok saya baru tahu kalau laut itu berarti istirahat”.



GAPNET
Suatu hari Bu Evi, guru Bahasa Inggris di SMU Harapan Makmur, memberi tugas siswa kelas sepuluh IPA untuk mencari sebuah artikel di internet yang membahas tentang flora dan fauna. Tugas itu dikerjakan secara berkelompok dan setiap kelompok akan dipilih secara acak. Setelah dilakukan pengacakan terbentuklah beberapa kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 3 orang.
Salah satu kelompok dari beberapa kelompok yang ada adalah kelompok III yang terdiri dari Novi, Ani dan Ria. Mereka bertiga sepakat berbagi tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari Bu Evi. Secara kebetulan Novi bertugas untuk mencari artikel di internet, Ani bertugas menterjemahkan artikel kedalam bahasa Indonesia dan Ria bertugas untuk mengetik, mencetak dan mengumpulkan artikel tersebut ke Bu Evi.
Sepulang sekolah, mereka bertiga berjalan bersama. “Nov..., jangan lupa yach..., kamu cari artikel di internet!”, tutur Ani kepada Novi.
“Tenang aja, semua pasti beres!”, jawab Novi dengan meyakinkan. Tetapi dalam hati dia sangat bingung. Jangankan internet, komputer saja Novi masih belum mahir mengoperasikannya.
Karena terpaksa, sore itu Novi memberanikan diri untuk pergi ke warnet untuk melaksanakan tugasnya. Sesampainya di warnet, dia langsung duduk menghadap sebuah komputer dan mengotak-atiknya.
Satu jam telah berlalu, keringat dingin telah membasahi Novi, karena selama itu dia belum lakukan apa-apa, hanya otak atik mouse dan keyboard. Dengan menahan rasa malu, Novi memberanikan diri untuk bertanya kepada Mbak yang sedang jaga warnet. “Permisi Mbak..., boleh tanya!. Gimana ya... cara membuka internet itu?”.
“Lho... selama satu jam itu kamu ngapain aja?”, Mbak itu balik bertanya kepada Novi.
“Aku cuman otak atik mouse ama keyboard aja, nggak ada yang lain!”, jawab Novi sembari menahan rasa malu yang semakin besar.
Mendengar jawaban tersebut, Mbak itu terkejut dan sambil menahan tawa dia berkata, “Ya sudahlah..., nggak apa-apa, nanti kuajarin bagaimana caranya!”.
Seketika wajah Novi nampak lega karena ada yang mau berbaik hati mengajari bagaimana cara berinternet.
Singkat cerita, Mbak penjaga warnet tersebut beralih profesi menjadi guru kursus kilat belajar internet.
Esoknya Novi bertemu Ani dan Ria di sekolah. Kemudian Novi menceritakan pengalamannya di warnet kemarin. Setelah mendengar cerita tersebut, spontan saja mereka berdua tertawa. Tiba-tiba saja Ani menyahut, “Bentar-bentar..., aku mau ngomong nih. Jujur aja yach..., waktu pembagian tugas kemarin, aku berharap enggak kebagian tugas mencari artikel di internet, soalnya aku juga gapnet alias gagap internet, ha... ha... ha..”.
Spontan saja Novi bertanya, “Hah..., An... kamu juga gapnet ta?, kalau kamu Ria?”.
Sambil menahan tawa dan menundukkan kepala Ria menjawab, “Aku juga gapnet!”.
“ha.. hhaa... hhhaaa...!.”.

KANTOR POLISI
Pada suatu hari Fadli mendapat SMS dari Fani, pacarnya. Di SMS tersebut Fani bilang “Yang, skrng aq sdng d kntr polisi, smua bukti n saksi tlh mengarh kpd q, polisi tlh mengintrogasiku, aq takut, stlh bbrp lm akhrny...”. Tanpa berpikir panjang Fadli mengambil motor di garasinya dan langsung tancap gas menuju kantor polisi.
Sampai di kantor polisi, ternyata gadis pujaannya itu sama sekali tak terlihat batang hidungnya. Karena Fadli adalah anak yang sangat pemalu dan lugu, dia tidak berani bertanya kepada pak polisi yang sedang berjaga di kantor tersebut.
Setelah beberapa lama mondar-mandir di tempat tersebut, akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya kepada pak satpam yang sedang jaga di pintu gerbang. “Pak, boleh numpang tanya!, sejak tadi ada gak cewek yang di tahan di kantor ini?”.
“Waduh... saya gak tau mas, di sini saya hanya bertugas untuk mengatur kendaraan yang keluar masuk dari tempat ini”, jawab pak satpam kepada Fadli.
“Kalau gitu, makasih pak!”, sahut Fadli.
Mendengar jawaban dari pak satpam, Fadli mempunyai inisiatif untuk menelepon pacarnya tersebut. “Hallo... Say, kamu ada dimana?, kucari ke kantor polisi kok gak ada?, gimana keadaan kamu?, katanya kamu ditahan di kantor polisi?”, ucap Fadli dengan sedikit merasa cemas.
Sambil tersenyum dia mencoba menenangkan kekasihnya, “Yang, sekarang aku sedang di rumah, aku baik-baik aja kok!”.
“Terus yang kirim SMS ke aku itu siapa?”, tanya Fadli kepada Fani.
“Oh... SMS itu, kamu pasti belum baca isi semua SMS dariku itu!. baca lagi donk!”, tukas Fani.
Fadli terdiam.
“Udah gitu aja yach... nanti pulsa kamu habis. Udah yach... dah sayaaang...”, Fani kemudian menutup hand phonenya.
Fadli masih bingung!. Lalu dia membuka SMS itu lagi dan membacanya. Beberapa saat kemudian dia tertawa sendiri karena tahu isi lengkap SMS tersebut adalah, “Yang, skrng aq sdng d kntr polisi, smua bukti n saksi tlh mengarh kpd q, polisi tlh mengintrogasiku, aq takut, stlh bbrp lm akhrny aq dpt srt tilang, d srt tu trtls anda dinyatakan bebas krn semua bukti n saksi menyatakan bahwa anda adalah wanita yg cantik menawan hati”.
Dalam hati Fadli berkata “Ternyata aku orang begok yach...!”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar