Kamis, 16 Januari 2014

Gue Rohis... Kenape?

Rohis (disebut juga Rohani Islam) adalah sebuah organisasi untuk memperkuat keislaman. Rohis sering disebut juga Dewan Keluarga Masjid (DKM). Rohis biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler (ekskul) di SMP dan SMA. Padahal fungsi Rohis yang sebenarnya adalah forum, mentoring, dakwah, dan berbagi. Susunan dalam rohis layaknya OSIS, di dalamnya terdapat ketua, wakil, bendahara, sekretaris, dan divisi-divisi yang bertugas pada bagiannya masing-masing.
Rohis umumnya memiliki kegiatan yang terpisah antara anggota pria (ikhwan) dan wanita (akhwat). Hal ini dikarenakan perbedaan muhrim di antara anggota. Kebersamaan dapat juga terjalin antar anggota dengan rapat kegiatan serta kegiatan-kegiatan di luar ruangan. Tujuan utama rohis mendidik siswa menjadi lebih islami dan mengenal dengan baik dunia keislaman, dalam pelaksanaannya anggota rohis memiliki kelebihan dalam penyampaian dakwah dan cara mengenal Allah lebih dekat melalui alam dengan tadzabur alam, hal itu karena dalam kegiatannya rohis juga mengajarkan hal tersebut. Rohis selalu mendekatkan anggotanya kepada Allah SWT, dan menjauhkan anggotanya dari terorisme, kesesatan, dsb.

Kegiatan-kegiatan Rohis adalah sebagai berikut :
  • Mentoring : Belajar Islam lewat metode kelompok setiap minggu.
  • Rihlah : Belajar Islam di alam terbuka.
  • Mabit : Malam bina iman dan taqwa.
  • BTQ : Baca tulis Al-Qur'an.
  • Tahsin : Memperbaiki bacaan Al-Qur'an dengan tajwid aplikatif.
  • Tahfizh : Menghafal Al-Qur'an one day one ayat (sehari 1 ayat).
  • Training motivasi : Menyeimbangkan IQ, SQ, dan EQ.
  • Kelompok belajar : Untuk mencetak muslim berprestasi.
Peranan
1)      Meningkatkan keimanan siswa.
2)      Menambah informasi keagamaan.
3)      Membentengi diri siswa dari pengaruh negatif lingkungan.

Manfaat Berorganisasi
1. Menumbuhkan rasa kebersamaan
Di dalam sebuah organisasi, di mana terdiri dari sekelompok orang atau anggota membuat setiap siswa yang menjadi anggota, dapat merasakan kebersamaan ketika mereka melakukan suatu kegiatan rutinitas yang selalu bersama-sama. Hal ini tentu saja sangat bermanfaat bagi psikologis setiap siswa, terutama siswa yang kurang terbiasa bergaul atau cenderung penyendiri.
2. Memperkuat tali persaudaraan
Dari kegiatan yang cenderung selalu di lakukan bersama-sama tersebut, membuat siswa merasa semakin dekat dengan antar anggota yang lain sehingga tali persaudaraanpun meningkat.
3. Menebarkan rasa tolong-menolong
Ketika setiap siswa melakukan kegiatan di dalam organisasinya, dengan tali persaudaraan yang begitu solid, membuat siswa terbiasa untuk saling tolong-menolong, toleransi dan solidaritas.
4. Memperkaya informasi 
Tentu saja, ketika seorang siswa mulai memasuki sebuah organisasi, itu berarti menambah pula informasi atau ilmu yang di dapatnya, sehingga siswa tidak hanya mendapat informasi atau ilmu dari pelajaran di kelas formal saja melainkan melalui organisasi juga.
5. Meningkatkan kualitas pribadi
Kebersamaan yang di rasakan oleh siswa yang aktif di sebuah organisasi, membuat adanya perubahan dari kualitas pribadi setiap siswa, yaitu tentu saja perubahan kea rah yang lebih baik, contohnya : Siswa menjadi lebih sabar, mudah bergaul, tidak pemalu, berani menyatakan pendapat, dan percaya diri.
6. Membangkitkan semangat juang
Organisasi atau ekstakulikuler yang ada di sekolah seperti paskibra,pmr,dan ekstrakulikuler lain yang secara umum sering mengikuti ajang-ajang perlombaan membuat para siswa yang aktif dalam ekstrakulikuler tersebut memiliki semangat juang yang tinggi demi mencapai target kemenangan maupun target mengharumkan nama baik diri, organisasi dan sekolah.
7. Mengurangi Sifat Egois
Siswa yang aktif di dalam organisasi, otomatis akan sering melakukan musyawarah demi menyelesaikan masalah, dan di dalam musyawarah tersebut siswa di tuntut membiasakan diri menerima pendapat orang lain, sehingga perlahan-lahan dapat mengikis sifat egoisme yang ada di dalam diri setiap siswa.
8. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi
Bentuk organisasi yaitu perkumpulan sekelompok orang yang memiliki tujuan sama, oleh karena itu setiap siswa yang berperan aktif di dalam organisasi cenderung terbiasa bersosialisasi dengan banyak orang yang ada di sekelilingnya, dengan kata lain meningkatkan kemampuan bergaul.
9. Belajar berbicara di depan umum
Banyak sekali siswa setingkat SMA yang belum atau bahkan tidak berani berbicara di depan forum, maka di dalam sebuah organisasilah mereka dapat belajar bagaimana cara berbicara di depan umum, meskipun hal ini di pelajari secara tidak langsung di dalam sebuah organisasi, tetapi karena kegiatan tersebut menuntut setiap siswa untuk berbicara atau memimpin pembicaraan di depan sebuah forum, otomatis membuat mereka terlatih untuk berbicara di depan umum dengan percaya diri.
10. Belajar manajemen organisasi
Mengatur suatu organisasi tentulah bukan hal yang mudah, oleh karena itu di perlukan pengalaman sebelumnya. Maka, di sinilah setiap siswa di tuntut agar bisa mengatur dan memanage semua hal yang ada di organisasi tempatnya bernaung, sebagai bekal untuk berserikat dengan organisasi yang lebih besar lagi ketika mereka terjun di masyarakat di masa depan.
 
FC Inter Milan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar