Kamis, 23 Februari 2012

Cerpen Lucu

LAUT=ISTIRAHAT
Pak Ujang adalah salah satu warga kota Bandung yang kini tinggal di kota Surabaya. Selama delapan tahun ini dia tinggal di Surabaya bersama sang istri tercinta yang kebetulan asli orang Surabaya.
Seperti pada hari-hari sebelumnya, dia melewati aktifitas hariannya dengan bekerja di salah satu perusahaan swasta yang terletak di Surabaya Timur. Sampai suatu sore dia mengalami kejadian yang menggelikan karena selama delapan tahun tinggal di Surabaya dia baru tahu kalau laut (bahasa jawa), dalam bahasa Indonesia berarti istirahat.
Jam dinding telah menunjuk pukul 4 sore, waktunya Pak Ujang beserta karyawan yang lain untuk pulang dari tempatnya bekerja. Sesampainya didepan pintu gerbang perusahaan, ia dihampiri seorang pemuda yang mencoba bertanya kepadanya. “Permisi Pak, nderek tangglet, satpame sampun laut to pak?, tanya pemuda tadi yang diketahui bernama Jono. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Permisi Pak, mau tanya, apakah satpamnya sudah beristirahat?”).
“Sanes Mas, satpame sakeng angkatan darat”, jawab Pak Ujang. (Artinya “Bukan Mas, satpamnya berasal dari angkatan darat”, karena mengira kalau arti dari pertanyaan Si Jono adalah “Permisi Pak, mau tanya, apakah satpamnya dari angkatan laut?”).
Mendengar jawaban tersebut, Jono menjadi bingung. Dalam benaknya Jono berfikir mungkin suaranya kurang lantang sehingga Bapak tersebut kurang mendengar pertanyaannya. Kemudian dia kembali bertanya “Satpame wes laut to Pak?”. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Apakah satpamnya sudah beristirahat?”).
Pak Ujang kembali menjawab, “Sanes Mas, Satpame ndugi angkatan darat”. (Yang artinya “Bukan Mas, Satpamnya dari angkatan darat”).
Mendengar jawaban itu Jono merasa sedikit kesal, kemudian dia memutuskan kembali bertanya dengan memakai Bahasa Indonesia. “Paak...!, apakah satpam di sini sedang beristirahat?”, tanya si Jono.
“Ya..., bener Mas. Satpam disini sedang beristirahat. Memangnya Mas ada perlu apa?”, jawab Pak Ujang yang kembali bertanya kepada Jono.
“Paman saya, namanya Pak Arif adalah salah satu satpam di perusahaan ini. Saya ingin menemuinya karena ada keperluan keluarga yang sangat penting yang ingin saya sampaikan kepadanya”, jawab Jono.
“Anda langsung aja ke bagian informasi yang terletak di gedung A lantai satu”, tutur Pak Ujang sambil menunjuk salah satu gedung yang berwarna biru.
“Terima kasih atas bantuannya Pak”, lanjut si Jono sambil melangkahkan kaki ke gedung A. Pak Ujang pun kembali menghidupkan motornya dan lansung tancap gas menuju rumah.
Sesampainya di rumah, Pak Ujang langsung menceritakan peristiwa tadi kepada istrinya. Spontan saja istrinya tertawa mendengar cerita dari sang suami. Lalu si istri bilang sama sang suami “Mas iku yo’opo seh..., lek dek bahasa Indonesia, laut iku...., artine istirahat”. (Dalam bahasa Indonesia berarti “Mas itu gimana sih..., kalau di Bahasa Indonesia, laut itu artinya istirahat”).
Spontan aja Pak Ujang tersenyum menahan malu mendengar penjelasan dari sang istri. Dalam hatinya dia berkata “Saya ini sudah delapan tahun di Surabaya, kok saya baru tahu kalau laut itu berarti istirahat”.



GAPNET
Suatu hari Bu Evi, guru Bahasa Inggris di SMU Harapan Makmur, memberi tugas siswa kelas sepuluh IPA untuk mencari sebuah artikel di internet yang membahas tentang flora dan fauna. Tugas itu dikerjakan secara berkelompok dan setiap kelompok akan dipilih secara acak. Setelah dilakukan pengacakan terbentuklah beberapa kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 3 orang.
Salah satu kelompok dari beberapa kelompok yang ada adalah kelompok III yang terdiri dari Novi, Ani dan Ria. Mereka bertiga sepakat berbagi tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari Bu Evi. Secara kebetulan Novi bertugas untuk mencari artikel di internet, Ani bertugas menterjemahkan artikel kedalam bahasa Indonesia dan Ria bertugas untuk mengetik, mencetak dan mengumpulkan artikel tersebut ke Bu Evi.
Sepulang sekolah, mereka bertiga berjalan bersama. “Nov..., jangan lupa yach..., kamu cari artikel di internet!”, tutur Ani kepada Novi.
“Tenang aja, semua pasti beres!”, jawab Novi dengan meyakinkan. Tetapi dalam hati dia sangat bingung. Jangankan internet, komputer saja Novi masih belum mahir mengoperasikannya.
Karena terpaksa, sore itu Novi memberanikan diri untuk pergi ke warnet untuk melaksanakan tugasnya. Sesampainya di warnet, dia langsung duduk menghadap sebuah komputer dan mengotak-atiknya.
Satu jam telah berlalu, keringat dingin telah membasahi Novi, karena selama itu dia belum lakukan apa-apa, hanya otak atik mouse dan keyboard. Dengan menahan rasa malu, Novi memberanikan diri untuk bertanya kepada Mbak yang sedang jaga warnet. “Permisi Mbak..., boleh tanya!. Gimana ya... cara membuka internet itu?”.
“Lho... selama satu jam itu kamu ngapain aja?”, Mbak itu balik bertanya kepada Novi.
“Aku cuman otak atik mouse ama keyboard aja, nggak ada yang lain!”, jawab Novi sembari menahan rasa malu yang semakin besar.
Mendengar jawaban tersebut, Mbak itu terkejut dan sambil menahan tawa dia berkata, “Ya sudahlah..., nggak apa-apa, nanti kuajarin bagaimana caranya!”.
Seketika wajah Novi nampak lega karena ada yang mau berbaik hati mengajari bagaimana cara berinternet.
Singkat cerita, Mbak penjaga warnet tersebut beralih profesi menjadi guru kursus kilat belajar internet.
Esoknya Novi bertemu Ani dan Ria di sekolah. Kemudian Novi menceritakan pengalamannya di warnet kemarin. Setelah mendengar cerita tersebut, spontan saja mereka berdua tertawa. Tiba-tiba saja Ani menyahut, “Bentar-bentar..., aku mau ngomong nih. Jujur aja yach..., waktu pembagian tugas kemarin, aku berharap enggak kebagian tugas mencari artikel di internet, soalnya aku juga gapnet alias gagap internet, ha... ha... ha..”.
Spontan saja Novi bertanya, “Hah..., An... kamu juga gapnet ta?, kalau kamu Ria?”.
Sambil menahan tawa dan menundukkan kepala Ria menjawab, “Aku juga gapnet!”.
“ha.. hhaa... hhhaaa...!.”.

KANTOR POLISI
Pada suatu hari Fadli mendapat SMS dari Fani, pacarnya. Di SMS tersebut Fani bilang “Yang, skrng aq sdng d kntr polisi, smua bukti n saksi tlh mengarh kpd q, polisi tlh mengintrogasiku, aq takut, stlh bbrp lm akhrny...”. Tanpa berpikir panjang Fadli mengambil motor di garasinya dan langsung tancap gas menuju kantor polisi.
Sampai di kantor polisi, ternyata gadis pujaannya itu sama sekali tak terlihat batang hidungnya. Karena Fadli adalah anak yang sangat pemalu dan lugu, dia tidak berani bertanya kepada pak polisi yang sedang berjaga di kantor tersebut.
Setelah beberapa lama mondar-mandir di tempat tersebut, akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya kepada pak satpam yang sedang jaga di pintu gerbang. “Pak, boleh numpang tanya!, sejak tadi ada gak cewek yang di tahan di kantor ini?”.
“Waduh... saya gak tau mas, di sini saya hanya bertugas untuk mengatur kendaraan yang keluar masuk dari tempat ini”, jawab pak satpam kepada Fadli.
“Kalau gitu, makasih pak!”, sahut Fadli.
Mendengar jawaban dari pak satpam, Fadli mempunyai inisiatif untuk menelepon pacarnya tersebut. “Hallo... Say, kamu ada dimana?, kucari ke kantor polisi kok gak ada?, gimana keadaan kamu?, katanya kamu ditahan di kantor polisi?”, ucap Fadli dengan sedikit merasa cemas.
Sambil tersenyum dia mencoba menenangkan kekasihnya, “Yang, sekarang aku sedang di rumah, aku baik-baik aja kok!”.
“Terus yang kirim SMS ke aku itu siapa?”, tanya Fadli kepada Fani.
“Oh... SMS itu, kamu pasti belum baca isi semua SMS dariku itu!. baca lagi donk!”, tukas Fani.
Fadli terdiam.
“Udah gitu aja yach... nanti pulsa kamu habis. Udah yach... dah sayaaang...”, Fani kemudian menutup hand phonenya.
Fadli masih bingung!. Lalu dia membuka SMS itu lagi dan membacanya. Beberapa saat kemudian dia tertawa sendiri karena tahu isi lengkap SMS tersebut adalah, “Yang, skrng aq sdng d kntr polisi, smua bukti n saksi tlh mengarh kpd q, polisi tlh mengintrogasiku, aq takut, stlh bbrp lm akhrny aq dpt srt tilang, d srt tu trtls anda dinyatakan bebas krn semua bukti n saksi menyatakan bahwa anda adalah wanita yg cantik menawan hati”.
Dalam hati Fadli berkata “Ternyata aku orang begok yach...!”.


Sabtu, 11 Februari 2012

Cerpen Cinta

KETEGARAN CINTA BERTASBIH
 Cerpen Rudi Al-Farisi

Seorang sahabat, Mimi namanya, kami bersahabat puluhan tahun sejak kami sama-sama duduk di sekolah dasar (SD), selama beberapa tahun itu saya mengenalnya, sangat mengenalnya, Mimi gadis sederhana, anak tunggal seorang juragan sapi perah di wilayah kami, memiliki mata sebening kaca, dan lesung pipit yang manis menawan siapa saja akan runtuh hatinya jika memandang senyumnya, termasuk saya’. dan nilai tambahnya adalah dia seorang yang sangat sholehah, yang patuh pada kedua orang tuanya.

Tetapi Ranu, Don Juan yang satu ini juga sangat menyukai Mimi, track recordnya tidak menggoyahkannya untuk merebut hati Mimi. Sedangkan saya hanya bisa menatap cinta dari balik senyuman tipis ketegaran.
Setiap pagi hari, petugas rutin kantor pos pasti sudah nangkring di sudut rumah besar di ujung gang kampung kami, (rumah Mimi).

Menunggu pemilik rumah membukakan pintu demi dilewati selembar surat warna merah jambu milik Ranu untuk sang pujaan hatinya.

Sedang Mimi yang semula tak bergeming, menjadi kian berbunga-bunga diserang ribuan rayuan gombal milik don juan.

Merekapun pacaran dari mulai kelas 1 SMP bayangkan, hingga menikah. Sebagai tetangga sekaligus teman yang baik, saya hanya bisa mendukung dan ikut bahagia dengan keadaan tersebut. (walaupun hati ini meratap) Apalagi Mimi dan Ranu saling mendukung, dan sama-sama bisa menjaga dirinya, hingga ke Pelaminan,,Insyaallah.

Hingga tiba ketika selesai kuliah, mereka berdua ingin mewujudkan cita-cita bersama, membina keluarga, yang sakinah, mawaddah, dan warohmah.

Namun, namanya hidup pasti ada saja kendalanya, dibalik kesejukan melihat hubungan mereka yang adem anyem, orang tua Ranu yang salah satu anggota di DP….!! itu, menginginkan Ranu menikahi orang lain pilihan kedua orang tuanya, namun Ranu rupanya cinta mati dengan Mimi, sehingga mereka memutuskan untuk menikah, sekalipun diluar persetujuan orang tua Ranu, dan secara otomatis Ranu, diharuskan menyingkir dari percaturan hak waris kedua orang tuanya, disertai sumpah serapah dan segala macam cacian.

Ranu akhirnya melangkah bersama Mimi, setelah menikah, mereka pergi menjauh keluar dari kota kami, Dumai, menuju Pekan Baru, dengan menjual seluruh harta peninggalan kedua orang tua Mimi yang sudah tidak ada, (semenjak Mimi di bangku SMA, orang tuanya kecelakaan). Untuk mengadu nasibnya menuju ke Pekan Baru " Kota Bertuah" Istilah si Mimi dan Ranu.


Cerpen Cinta
Cerpen Cinta
Saya hanya dipamiti sekejap, tanpa bisa berkata-kata, hanya saling bersidekap tangan didada dan terharu panjang, Mimi menitipkan salam untuk Ibu yang sudah dianggapnya seperti Ibunya sendiri.

Masih tajam dalam ingatan, Mimi pergi bergandengan tangan dengan sang kekasih abadi pujaan hatinya “Ranu”, melenggang pelan bersama mobil yang membawa mereka menuju "Kota Bertuahnya" Pekan Baru.
Selama setahun, kami masih rutin berkirim kabar, hingga tahun kelima, dimana saya masih membujang dan masih menetap tinggal di Dumai, sedang Mimi entah kemana, hilang tak ketahuan rimbanya, setelah surat terakhir mengabarkan bahwa dia melahirkan anak keduanya, kemudian setelah itu kami tidak mendengar kabarnya, lagi.

Bahkan Ibuku yang sudah berhijrah hampir tiga tahun ini di Pekan Baru tempat kakakku juga tidak bisa melacak keberadaan Mimi, Mimi lenyap ditelan bumi, hanya doa saya dan Ibu serta sahabat-sahabat yang lain yang masih rutin kami panjatkan, untuk keberuntungan Mimi di sana.

Sampai di suatu siang yang terik, di hari sabtu, kebetulan saya berada dirumah karena kantor memang libur dihari sabtu dan minggu, tiba-tiba saya dikejutkan oleh suara ketokan pintu dikamar, mbak "Inul" patner kerja (alias Pembantu) kami mengabarkan ada tamu dari Pekan Baru, siapa gerangan pikir saya ketika itu.
Setelah saya temui, lama sekali saya memeperhatikan tamu tersebut, perempuan cantik berkulit putih, tapi bajunya sangat lusuh beserta ketiga anaknya, yang dua laki-laki kurus, bermata cekung terlihat sangat kelelahan, dan seorang bayi mungil dalam gendongan.

Sejenak saya tertegun, lupa-lupa ingat, hingga suara perempuan itu mengejutkan saya " Faris….Faris khan !", sejenak, dia ragu-ragu, hingga kemudian berlari merangkul saya, sambil terisak keras dibahu saya, saat itu saya hanya bisa diam tertegun dan tak tahu mau melakukan apa, dan saya tidak bisa menepis karena hal ini bukan muhrimnya.

Lalu setelah ia puas menangis, pelukan itu baru lepas, ketika kami dikejutkan oleh tangis bayi Mimi yang keras, yang rupanya tanpa kami sadari telah menyakitinya, dan menekan bayi itu dalam pelukan kami. Masyaallah !.semoga Allah mengampuni…..

Saya menjauhkannya dari bahu saya sambil masih ragu, berguman pelan "Mimi…Mimikah ?" Masyaallah…!, sekarang giliran saya yang ingin merangkul Mimi, tapi karena syari’at masih membayang dibatin. Aku hanya bisa bersidekap tangan didada tanpa bisa meluapkan perasaanku melihat kondisinya. Anak-anak Mimi yang melihat kami hanya termangu,

Mimi terlihat lebih tua dari usianya, namun kecantikan alaminya masih terlihat jelas, badannya kurus, dengan jilbab lusuh, yang berwarna buram, membawa tas koper berukuran besar yang sudah cuil dibeberapa bagian, mungkin karena gesekan atau juga benturan berkali-kali, seperti orang yang telah berjalan berpuluh-puluh kilometer.

Tanpa dikomando saya langsung mempersilahkan Mimi masuk kedalam rumah, membantu membawakan barang-barangnya, dibantu mbak Inul, meletakkan barangnya di ruang tamu, rumah saya.
Menunda beberapa pertanyaan yang telah menggunung dipikiran saya, Saya menatap dalam-dalam, Mimi sedemikian berubahnya, perempuan manis yang dulu saya kenal kini terlihat sangat berantakan, Masyaallah !, Mimi …ada apa denganmu!.

Saya menunda pertanyaan saya, hingga Mimi dan anak-anaknya mau saya paksa beristirahat beberapa hari dirumah saya, ia tidur dikamar ibu yang sudah dirapikan mbak Inul, saya rindu padanya, dan juga terharu melihat keadaannya.

Beberapa hari beristirahat dirumah saya, saya baru berani menanyakan tentang kabar keadaannya sekarang. Kami duduk diruang tamu sambil cerita ringan.

Semula Mimi terdiam seribu bahasa pada saat saya tanya keadaan Ranu, matanya berkaca-kaca, saya menghela nafas dalam, menunggu jawabannya lama, dalam hitungan menit hingga keluarlah suara parau dari mulutnya…

"Mas Ranu, Ris….sudah berpulang kepada-Nya lima bulan yang lalu".
"Oh" desah saya pelan, kata-kata Mimi membuat saya tercekat beberapa saat, namun sebelum saya sempat menimpali, bertubi-tubi Mimi menangis sambil setengah meracau "Mas Ranu kena kanker paru-paru, karena kebiasaannya merokok tiga tahun yang lalu, semua sisa peninggalan orang tuaku sudah habis terjual ludes, untuk biaya berobat, sedang penyakitnya bertambah parah, keluarga mas Ranu enggan membantu, kamu tahu sendiri khan, aku menantu yang tidak diinginkan, dan ketika Mas Ranu meninggal, orangtuanya masih saja membenciku, mereka sama sekali tidak mau membantu, aku bekerja serabutan di Pekan Baru, Ris.., mulai jadi tukang cuci, pembantu rumah tangga, dsb, hingga Mas Ranu meninggal, keluarganya, hanya memberiku uang sekedarnya untuk penguburan Mas Ranu, hingga aku terpaksa menjual rumah tempat tinggal kami satu-satunya, dan dari sana aku membayar semua tagihan rumah dan hutang-hutang pada tetangga, sisanya aku gunakan untuk berangkat ke Dumai, aku tidak sanggup mengadu nasib disana Ris…." Kata-kata Mimi berhenti disini, disambut isak tangisnya, sedang saya yang sedari tadi mendengarkan tak kuasa juga menahan haru yang sudah sedari tadi menyesak di dada.

Setelah kami sama-sama tenang, saya bertanya pada Mimi " Lalu apa rencanamu, Mimi ?".
Mimi tertegun… dia memandang saya nanar, saya menundukkan pandangan, karena saya takut terbawa rayuan syetan. kemudian dia mengulurkan tangan, memberikan seuntai kalung emas besar, "Sisa hartanya " begitu kata Mimi.

"Ini untukmu Ris.., aku gadaikan padamu, pinjami aku uang untuk modal usaha, dan kontrak rumah kecil-kecilan, aku tidak mau merepotkanmu lebih dari ini Ris..".

Aku yang menahan haru, sontak mataku langsung mengalirkan sesuatu, walaupun aku lelaki, namun hati ini bertindak sebagai makhluk tuhan yang berperasaan. kembali kami hanyut dalam haru.
Pelan-pelan saya, meraih kalung itu dari meja, menimbang-nimbang, pikiran saya melayang menuju sisa uang saya di amplop, dalam tas, Jum’at kemarin saya baru saja mendapat lembur-an, sebagai pegawai di suatu instansi, nilai lembur saya sangatlah kecil jika dibandingkan dengan pegawai yang lain tentunya, tapi itulah sisa uang saya, saya mengeluarkan amplop tersebut dari dalam tas, di kamar, semua saya infaqkan untuk Mimi, semata mata karena ikhlas.

Mimi menatap amplop di tangan saya, sejurus kemudian saya meletakkan amplop tersebut diatas meja sambil berkata "Ini sisa uangku Mimi, kamu ambil, nanti sisanya, biar saya pikirkan caranya, kamu butuh modal banyak untuk mulai usaha"

Keesokan harinya, saya menjual kalung Mimi, pada sahabat baik saya yang lain, kebetulan ia seorang pemodal-muslim, yang baik hati,.. "Thanks ya Hans".., saya menceritakan tentang keadaan Mimi pada mereka, Hans dan Istrinya banyak membantu " Ya Allah limpahilah berkah pada orang-orang baik seperti mereka".

Singkat cerita, Mimi bisa mulai usahanya dari modal itu, mengontrak rumah kecil didekat rumah saya, Alhamdulillah !, sekarang ditahun kedua, usahanya sudah menampakkan hasil, Mimi sudah sedemikian mandiri, banyak yang bisa saya contoh dari pribadinya yang kuat yaitu Mimi adalah pejuang sejati, ulet, sabar, dan kreatif.

Kuat karena Mimi enggan bergantung pada orang lain, dan tegar karena diterpa cobaan bertubi-tubi, Mimi tetap, kokoh, dan tidak bergeming sedikitpun, dia juga Smart, tahu dimana dia harus meminta pertolongan pada orang yang tepat, dan tentu saja muslimah yang taat beribadah, hingga Allah pun tak enggan membantunya.

Saya hanya berpikir dan yakin pasti ada jutaan Mimi-Mimi, diluar sana, akan tetapi pastinya sangat jarang yang melampui cobaan bertubi-tubi seperti dirinya dengan Indahnya.

Saya hanya ingin berbagi…..cobalah kita lihat, Mimi tetangga saya kini dan setiap pagi selalu menyapa riang saya, wajah cantiknya kembali bersinar, meskipun ia menyandang status janda. Yang kemudian dia tekun mendengar keluh kesah saya pada setiap permasalahan saya hadapi setiap harinya, termasuk ketika saya mulai mengeluh tidak betah dikantor sebagai pegawai sekian tahun, atau ketika saya menghadapi badai kemelut usia yang yang sudah berkepala tiga, apa kata Mimi

"Faris, Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan seseorang atau Allah lebih tahu apa yang terbaik bagimu, sedangkan kamu tidak".
Subhanallah ! Mimi, contoh kekuatan wanita muslimah, ada disana.
Dan jika saya sudah menyerah kalah pada permasalahan bertubi-tubi dalam hidup saya, maka Mimi membawa saya menuju pintu rumah mungilnya, didepan pintunya, saya melihat kepulasan tidur anak-anaknya di ruang tamu yang ia jadikan ruang tidur, sedangkan kamar tidur ia jadikan dapur untuk memasak, (sungguh rumah yang mungil) mereka berjejal pada tempat tidur susun yang reyot, dan juga tempat tidur gulung kecil dibawahnya, tempat si sulungnya tidur, kemudian katanya, "Lihatlah Ris, betapa berat menjalani hidup seorang diri, tanpa bantuan bahu yang lain, kalau tidak terpaksa karena nasib, enggan aku menajalaninya, Ris, sedang kamu, bersyukurlah kamu, masih memiliki masa depan yang panjang ".
Duh, gusti betapa baik hati Mimi ini, betapa malu saya dihadapannya, cobaan saya, tentu jauh lebih ringan dibanding dirinya, tapi betapa saya jarang bersyukur, sering mengeluh, dan sering merasa kurang.
"Stupid mind in the Stupid ordinary " Yang jelas watak Mimi dan kekuatannya menumbuhkan satu prinsip dihati saya bahwa " Karena aku adalah lelaki, aku harus  kuat dan tegar lebih dari wanita ini dalam menghadapi badai sekeras apapun, jika mungkin jauh lebih kuat dan tegar demi tangan-tangan mungil yang mungkin akan menjadi tangan-tangan perkasa yang siap mencengkram dunia, Insyaallah Amien"
Singkat cerita, saya pun berhenti dari pekerjaan yang lama, sekarang saya bekerja lebih mapan dari yang dulu. Karena setiap pulang kerja saya melintas didepan rumah Mimi, dan terus memperhatikan ketegarannya, akhirnya Allah menumbuhkan kembali cinta dihatiku. Sampai suatu saat aku pun melamarnya agar hubungan kami dihalalkan oleh syari’at. Mimi hanya bisa menunduk malu dan tersenyum melihat anak-anaknya yang akan memiliki ayah yang baru. Dalam hati, Mimi bertakbir dan bertahmid melihat kekuasaan Allah..
Allahu Akbar….


DILARANG JATUH CINTA
Cerpen Maroeli Simbolon, Dimuat di Republika 12/19/2004

Wah! Semua mata terbelalak berpusat kepada laki-laki yang berdiri persis di atas atap gedung berlantai 33, siap untuk bunuh diri. Sejumlah polisi sibuk mengamankan lokasi yang dipenuhi orang-orang yang ingin menyaksikan peristiwa tragis itu secara langsung, dengan berbagai ekspresi yang tak kalah seru. Ada yang bergidik, ada yang terbelalak histeris, ada juga yang terkagum-kagum. Situasi heboh itu melumpuhkan lalulintas. 
Beberapa polisi sibuk berdebat dan stres -- mencari solusi bagaimana mencegah orang sableng itu agar tidak mewujudkan kegilaannya. Ada juga polisi yang langsung menghubungi pihak rumah sakit untuk segera mengirimkan ambulans. Mengapa ada yang ingin bunuh diri?Silakan tanya kepada para penduduk di sebuah negeri yang sedang dilanda cinta, atau kepada seorang laki-laki muda yang tampan, yang kini berdiri gagah dan tenang di bibir gedung pencakar langit, dan siap terjun bebas. 
Padahal, embun masih terjun ke bawah ketika polisi yang memanjat baru mencapai setengah gedung. Orang-orang pun berteriak histeris. Dan, lihatlah, seperti tubuh yang bunuh diri pertama, wanita itu juga melayang-layang ke bawah. Dari tubuhnya, satu per satu tumbuh bunga-bunga yang mekar. Dan, begitu tiba di tanah, tubuhnya telah menjelma sebatang pohon bunga beraneka rupa. Di pucuk bunga terselip kertas yang bertulis, 
''Kubuktikan cinta dengan kepasrahan!'' 
Belum habis keterkejutan orang-orang, kembali terdengar teriakan seseorang, 
''Lihat! Di atas gedung bertingkar 52 sana juga ada yang hendak bunuh diri!''
Semua terperangah, berteriak ngeri. 
''Kegilaan apa lagi ini?!''
''Lihat! Di gedung 67 tingkat itu juga!''
''Lihat! Di gedung warna kelabu ungu bertingkat 73 itu juga!''
''Lihat! Di atas menara pahlawan itu juga!'' 
Semua menggigil seputih kapas di ujung ilalang. Bahkan angin pun beringsut ketakutan. Sebab, hari itu lebih sepuluh orang melakukan bunuh diri dengan cara yang sama (melompat dari atas gedung bertingkat) dan motif yang sama atau hampir sama. Mungkinkah cinta yang menciptakan semua tragedi yang mencemaskan ini? Peristiwa itu mencengangkan semua orang, sekaligus menimbulkan rasa takut dan khawatir yang hebat. Dan peristiwa ini menjadi topik utama di mana-mana, dari kedai kopi, kafe hingga hotel berbintang, terutama menjadi headline koran-koran terkemuka. 
Berbagai kalangan pengamat memberi komentar dan tanggapan, dari psikolog hingga pengamat sepakbola. Ternyata, hari demi hari, peristiwa bunuh diri itu tiada henti, terus-menerus terjadi. Sehingga, semakin panjang daftar orang yang mati bunuh diri dengan melompat dari atas gedung. Bahkan menjadi ancaman, melebihi wabah penyakit menular. Bunuh diri itu sudah melanda semua orang, dari jompo hingga anak-anak, dengan teknik yang semakin aneh. Sableng bin edan! Ada yang berpakaian Pangeran, Ratu, Pendekar, Batman, Superman. Ada yang bersalto, jumpalitan di udara, berselancar. Ada pula yang terjun sambil baca puisi. 
Penduduk negeri itu semakin dicekam rasa takut dan waswas yang luar biasa. Semua mengkhawatirkan sanak keluarganya dan dirinya akan ikut bunuh diri suatu waktu. Sebab, penyakit bunuh diri itu dengan cepat menyebar dan menjangkiti siapa saja. ''Bila tidak segera dihentikan, anak-anak kita, saudara kita, bahkan kita sendiri akan terpengaruh, dan melakukan tindakan bunuh diri itu.''''Ya. Ini harus kita hentikan!''''Bagaimana caranya? Adakah cara jitu yang kamu pikirkan?'' ''Ah. Ayo, kalangan intelektual, berpikir dan bertindaklah segera. Jangan cuma ngoceh ke sana ke mari!'' teriak orang-orang, kehilangan arah.Penduduk semakin panik, saling bertanya satu sama lain. Tetapi, semua menggeleng. Semua angkat bahu. Semua jadi buntu jadi batu. 
Apa lagi yang dapat dilakukan? Maka, tanpa dikomando, semua tekun berdoa dan samadi agar wabah penyakit bunuh diri itu segera berakhir. Sayangnya, ketika doa-doa meluncur di udara, burung-burung gagak berebutan menyerbu dan mencabik-cabiknya sehingga tidak pernah sampai di meja kerja Tuhan. Jika pun ada yang sampai, cuma berupa sisa atau percah. 
Tentu Tuhan tidak sudi mendengarnya. Apalagi Tuhan semakin sibuk menata surga -- sambil mendengarkan musik klasik -- karena kiamat sudah dekat. Disengat kepasrahan yang mencekam itu, tiba-tiba Maharaja menemukan gagasan, 
''Kita bikin pengumuman!'' teriaknya pasti.Seketika semua melongong. 
''Pengumuman? Untuk apa?''
''Di setiap tempat, kita buat pengumuman: Dilarang Jatuh Cinta!''Semua kurang menanggapi. 
''Apakah mungkin efektif untuk mengatasi maut yang mengancam di depan mata kita?'' Maharaja angkat bahu. 
''Coba dulu, baru tahu hasilnya,'' jawab Maharaja. 
''Masalah utamanya sudah jelas, akibat cinta. Setiap orang yang terjerat cinta, entah mengapa jadi ingin bunuh diri. Satu-satunya cara, ya, kita larang orang-orang jatuh cinta. Siapa pun tak boleh jatuh cinta agar hidup terjamin.'' 
''Wah, mana mungkin. Jatuh cinta itu manusiawi. Beradab dan berbudaya. Berasal dari hati. Kata hati. Muncul begitu saja -- tanpa diundang. Apalagi, cinta kan pemberian Tuhan,'' protes orang-orang, tak dapat menerima pendapat Maharaja yang dinilai ngawur. 
''Terserah. Jika ingin selamat, menjauhlah dari cinta. Kalian jangan pernah jatuh cinta. Mengerti?! Tetapi jika sudah bosan hidup, ya, silakan jatuh cinta!'' tegas Maharaja. 
''Sekarang, mari kita pasang pengumuman itu sebanyak-banyaknya dan sebesar-besarnya!'' Meski dijerat tali ketidakmengertian yang luar biasa, pengumuman akhirnya dibuat juga. Dipancangkan dan ditempelkan di mana-mana, termasuk di bandara. 
Maharaja bahkan melakukan siaran langsung di seluruh televisi: 
''Saudara-saudari sekalian yang saya benci. Sebab, mulai sekarang, saya tak ingin mencintai, agar berumur panjang. Saya harus benar-benar dipenuhi kebencian. Seperti kita saksikan bersama-sama, cinta telah menyebabkan banyak orang bunuh diri. Cinta telah membutakan mata. Cinta telah merenggut nyawa sanak keluarga kita. Cinta mengancam kita. Maka, dengan ini, kepada semua yang mendengarkan pengumuman ini, saya tegaskan: dilarang jatuh cinta! Kita harus melawan cinta. Kita tegas-tegas menolak cinta. Cinta tidak memberi apa-apa yang berharga bagi kita, cuma kematian. Mengerikan, bukan? Mulai sekarang, kita proklamirkan semboyan baru kita: hidup sehat tanpa cinta. Hiduplah dengan saling membenci, bercuriga, menghasut, dan sebagainya. Jangan pernah mencintai!'' Aneh. 
Penduduk bertepuk sorak menyambut pengumuman itu. Bahkan, untuk selanjutnya, banyak yang memuji kebijaksanaan Maharaja sebagai sikap brilian. Mereka merasa telah menemukan solusi jitu memberantas wabah penyakit bunuh diri itu. Hidup tanpa cinta, tidak terlalu buruk demi hari depan yang lebih baik. Dengan saling membenci, esok yang lebih cerah dan terjamin siapa tahu segera tercapai. Hari masih terlalu subuh. Ayam dan burung-burung masih ngorok. Tetapi keributan orang-orang dan kesibukan polisi telah merobek cadar ketenangan. Apalagi wartawan-wartawan sibuk meliput dan melaporkan -- blizt dan lampu kamera televisi berpantulan. Apa yang sedang terjadi. Wah. Sungguh mengejutkan dan mencengangkan! Betapa tidak, di depan gedung istana Maharaja berlantai 113 yang mencuat menusuk langit kelam, Maharaja dengan masih memakai piyama sedang berdiri di atasnya bersiap-siap bunuh diri. 
Orang-orang menahan napas dan terbelalak ngeri menyaksikan tragedi ini. Sementara, istrinya, Maharani menyorot api kebencian, ''Biarkan ia menikmati kesempurnaan cintanya!'' Maharaja mengembangkan tangan. ''Ah. Ternyata cinta itu indah. Kita tak dapat hidup tanpa cinta. 
Cinta itu anugerah. Berdosalah orang-orang yang tak memiliki cinta!'' teriak Maharaja, lalu melompat ke bawah. Tubuhnya melayang dan ditumbuhi bunga-bunga mekar. Tiba-tiba menyusul sesosok tubuh wanita muda yang sintal, melompat sembari bersenandung lagu cinta. Tubuhnya juga melayang, seperti menari -- dan ditumbuhi bunga-bunga mekar. Begitu tiba di tanah, bunga-bunga itu pelahan merambat dan menyatu, lalu membesar dan menjadi belukar yang menjalari dinding-dinding istana dan rumah tangga-rumah tangga. Semua melotot heran. ''Mengapa Maharaja bisa segila itu?''''Selingkuh. Ia selingkuh dengan sekretarisnya!'' cibir Maharani sambil meludah ke tengah belukar itu. Akibat ludah itu, tiba-tiba belukar itu bergerak-gerak liar sepenuh nafsu kelabu, membelit kedua kaki Maharani, dan menariknya, ''Cintakah?!'' Jakarta, 2003/2004
 
 
Cerpen Cinta Remaja : Ku Mencintaimu Sebelum Mengenalmu
 
Berawal dari sebuah perjalanan ku menuju tempat kos, aku dan Mitha melangkahkan kaki perlahan namun pasti.
Meski terik namun terasa silir angin berhembus, kami asik berbincang tentang kisah remaja di sekolah kami.

Lalu, seorang anak laki-laki berseragam putih abu-abu melintas tepat di sampingku. Spontan aku terperangah, namun ia tak sedikitpun menghiraukan aku. Bahkan sampai ia berlalu.
Ia terlihat sedikit tampan, namun sangat keren. Wajar jika aku sampai terpesona padanya.


“Hei, kenapa kamu Sil ?” Mitha menepuk pundakku. Tentu saja itu membuatku terkejut.
“Haaa ? oh. Gak papa kok “ Jawabku dengan wajah yang mungkin abstrak
“Kamu liat gak yang tadi lewat?” Tanya Mitha padaku
“Iya lihat, emang kenapa ta’ ?
“Dia itu pacarnya Sheila, menurutmu dia cakep gak ?”
“Sheila keponakanmu ?”
“Ya iyalah Jesil usil emang berapa Sheila yang aku kenal?”
“Oh,… iya dia lumayan cakep kok,  tapi hatinya pasti lebih cakep”
“Loh,… kok kamu bilang gitu ? memangnya kamu kenal dia Sil ?”
“Egak sih, tapi coba deh kamu fikir,… Di zaman semodern dan semunafik ini masih ada cowo seperti dia yang mau nerima cewe apa adanya, seperti Sheila. Kamu ngerti kan maksudku ta ?”. ?Jelas ku pada Mitha.

“Iya, aku ngerti kok maksud kamu. Bener juga kata kamu Sil, padahal banyak cewe yang lebih cantik dari Sheila dan yang pasti sempurna, Tapi dia mau pacaran sama cewe yang terlihat begitu jelas kekurangannya. Apa dia gak takut di ketawain ya ? sama teman-temannya. Pacaran sama cewe yang pincang.”

Aku diam saja, tidak menanggapi apa yang dikatakan Mitha. Fikiranku sudah terlalu jauh untuk kembali mendengar apa yangg ia katakan. Lagi-lagi penyakit melamun ku kambuh. Aahh,.. Tapi aku fikir ini bukan lamunan tapi sebuah khayalan. Khayalan memiliki pacar nya Sheila. Aku kagum dengannya dan mungkin aku telah  jatuh cinta pada pandangan pertama.

Sampai di kosan, kami langsung berganti pakaian untuk kembali ke Sekolah. Karna siang itu jadwal kegiatan ekstrakurikuler.

Wajahku tiba-tiba memerah, cowo yang tadi ku lihat di jalan tepat ada di hadapanku ketika aku memasuki aula sekolah. Aku terkejut bahkan salah tingkah. Dia bernyanyi sambil memainkan gitar. Suaranya terdengar indah begitupun dengan permainan gitarnya. “Oh, sungguh beruntungnya Sheila mendapat pacar yg baik hati, keren dan memiliki bakat yang luar biasa. Kapan aku bias punya pacar seperti dia ?.“ Ucapku dalam hati. Mataku tak lepas memandangnya. Fikirku melayang ntah kemana. 

Hingga tiba ia memperkenalkan diri di hadapan kami. Ternyata dia adalah anggota baru di sanggar kami. Aku begitu senang dengan kehadirannya. Semangatku naik drastis 99,5% dari sebelumnya.

Waktu berjalan begitu cepat, hampir tiap hari aku menjumpainya di aula Sekolah. Tanpa ku sadari ia memiliki rasa yang sama sepertiku. Kami saling mengagumi. Dan pada akhirnya ia ucapkan kata cinta padaku. Tanpa fikir panjang aku menerimanya yang pada saat itupun yang aku tau, ia sudah putus dengan Sheila. Kami saling mendukung satu sama lain, dialah orang yang setiap harinya, membuatku semangat pergi ke sekolah. Dia juga seseorang yang selalu memberi perhatian lebih terhadapku. Mengingatkan ku ketika aku lupa, memberiku semangat ketika aku mulai lelah menjalani hari-hariku. Dan dialah juga yang selalu ada ketika aku butuh, dalam sedih maupun senang.

Tapi ternyata, setelah aku benar-benar mencintainya. Barulah aku mengenalnya. Pria yang semula ku kenal baik hati, dewasa dan berbakat. Kini bukanlah sosok pria yang ku kagumi. Perlahan aku mengenalnya dan semakin aku mengenalnya semakin terasa perih dalam hatiku.

Baru aku menyadari aku telah menyakiti hati Sheila. Karna laki-laki itu menyatakan cinta sebelum ia putus dengan Sheila. Bahkan lebih dari itu. Dia pun memacari Sheila setelah sebelumnya ia punya pacar yang sampai ia pacaran denganku pun belum juga ia putus. “Play Boy !!!” Teriak ku dalam hati, setelah ku putuskan untuk pergi dari kehidupannya. Dan mencoba melupakan dia.

Dia yang dulu memakai topeng berwajah manis untuk mendapat perhatian seribu wanita.
Yang sebenarnya ia tak lebih dari Seekor srigala berbulu domba. Bahkan tak lebih baik dari seorang pecundang sekalipun.
Aku menyesal telah mengaguminya.
Aku menyesal karna begitu cepat aku menarik kesimpulan tentang kepribdiannya, yang membuat aku mencintainya sebelum aku mengenal siapa dia sesungguhnya.

Kumpulan Cerpen Remaja PACAR BOONGAN 


      “Pokoknya sebelum kamu lulus SMA tahun ini,kamu harus segera punya pacar”kata mamah tegas pada Ega.

      “ahh…mamah,nggak bisa gitu dong,,Egakan sebentar lagi ujian,masa Ega harus nyari cowo dalam waktu sesingkat itu..lagian Ega belum mau pacaran maa…”Kata Ega balik tegas sama mamahnya,udah berulang kali mamah Ega meminta Ega untuk mencari Pacar,karena Umur Ega sudah cukup Matang untuk mendapatkan seorang Pacar,tapi Ega nggak pernah mau,karena bagi dia,Pacaran bukan suatu hal yang penting,bagi Ega pacaran saat ini juga belum merupakan kewajibannya,ia masih ingin merasakan masa-masa sendirinya tanpa diribetin sama urusan yang namanya cowo.

      Ega bingung harus ngasih pengertian sama mamahnya dengan cara apa,nggak jarang juga mamah Ega menggretak Ega”kalau kamu nggak bisa bawain pacar disaat kamu lulus tahun ini,mamah akan jodohin kamu sama Rafli…”Ega bner ogah sama yang namanya dijodoh-jodohin,apa lagi sama orang se-trouble Rafli,yang bisanya nyusahin dan nyari masalah..
      “Liat nanti aja deh maa…”Kata Ega langsung ngeloyor pergi


      “Ega,,,mama belum selesai ngomong sama kamu..”Kata mamah stengah berteriak.
                    ***
      “gue bingung ko,harus ngasih tau nyokab dengan cara apa lagi,nyokab slalu maksa gue buat nyari pacar,padahal cari pacar sekarang nggak penting…”Kata Ega curhat pada Diko,sahabatnya
      Diko merapatkan dirinya ke dekat Ega”Gue tahu prasaan lo ga,mungkin nyokab lo nggak mau lo terlalu lama sendiri,apa lagi lo dari dulu belom pernah punya pacarkan,jadi wajar kali nyokab lo nyuruh lo buat nyari pacar,umur lokan udah 17tahun”Jelas Diko panjang lebar.
      “Tapi nggak logis ah,ko,cara nyokab gue nyuruh begitu,gue belum mau pacaran kenapa harus dipaksa-paksain gitu..”Kata Ega

      “hmm..nyokab lo takut lo nggak laku kali..”Kata Diko spontan,seketika bikin Ega lirik sinis kearahnya.

      “hah…sejelek itukah gue?separah itukah?sampai nyokab takut gue nggak laku kalau gue nggak pacaran sekarang”Kata Ega berapi-api”nanti kalau ada saatnya gue juga pasti nyari pacar,,tapi nggak sekarang,lagian umur gue juga masih 17tahun,masih muda kali….”
      “ya..sorry,,,”Kata Diko,tiba-tiba ide cemerlang terlintas dipikiran Diko”Ga,,gue ada ide nih…”


      “Apa ko??”Kemudian Diko membisikkan sesuatu pada Ega”Hah??Pacar boongan?”
      “Iya…”Diko mengangguk mantap”lo nggak mau pacaran dulukan?tapi lo mau nyokab lo berhenti maksa-maksain lo kan?itu cara yang jitu ga,,,didepan nyokab lo pura-pura pcaran sama dia,tapi dibelakang nyokab lo,lo tetep tmenan…”


      “wah,boleh tuh ide lo,,tapi siapa yang mau jadi korbannya?”tanya Ega bingung.
      “iya juga ya…”Diko ikut berpikir,seketika Ega melirik Diko dengan senyum dengan gerakan muka mengisyaratkan gue tahu”kenapa lo liatin gue gitu?”
      “hehehe,,,gue tahu orangnya siapa…”Kata Ega
      “Siapa Ga?”Tanya diko penasaran
      “Elo…”spontan Ega menunjuk Diko
      “Gue??knapa harus gue?”tanay Diko bingung


      “Karena Cuma lo yang bisa bantuin gue..”Kata Ega tersenyum puas”maukan lo,jadi pacar boongan gue?”
      Diko menggaruk kepalanya,bingung,akhirnya..”Yaudah deh,gue mau…”
      “ahh Diko,,thanks ya,emang Pacar boongan gue yang terbaik…”Kata Ega reflek memeluk Diko,”uhmhzz..maaf…”
      “ya,nggak apa-apa..”Kata Diko senyum
      “Yaudah,jangan lupa ya nanti kerumah gue,lo nanti bakal gue kenalin sama nyokab gue,,jangan lupa ya sayang…”kata Ega langsung ngeloyor Pergi meninggalkan Diko.
                    ***
     
 Siang hari,Diko dan Ega pulang bersama


      Saat sampai dirumah,terlihat mamah yang sedang duduk diteras,Ega langsung berlari kecil dan menghampiri mamanya,dan diikuti Diko yang berada dibelakangnya
      “Maa..liat deh,Ega bawa Pacar Ega..”Kata Ega dengan senyum,mamahnya langsung bangkit dari duduknya.
      “ini Pacar kamu Ega?”Tanya mamah,danEga mengangguk mantap
      “oh ya kenalin maa,ini Diko..”Kta Ega ,memperkenalkan Diko.

      “siang tante,saya Diko..”Kata Diko sambil menyalimi mamahnya Ega Ramah,kemudian disambut Ramah oleh mamahnya Ega,lalu mamah Ega mempersilahkan keduanya duduk
      “ngomong-ngomong,kalian kapan jadian…?”Tanya mamahnya Ega membuka percakapan…
      “Ehmm…baru juga tadi tante”kata Diko sedikit gugup


      “oh,ehm..orang tua kamu kerja Dimana?”Tanya mamah Ega kembali
      “Kalau mamah di boutique didaerah Jakarta selatan,kalau papah jadi dokter gigi,di rumah sakit Medistra”Kata Diko mantap.
      “oh,,ehm..tante masuk dulu ya,mau minum apa?”
      “nggak usah repot-repot tante..”Kta Diko menolak Ramah

      “ah,tante nggak repot kok..yasudah tante buatkan minum dulu ya..”kata mamahnya Ega sabil berlalu.
      “Ga,nyokab lo baik banget yaa,,asikk bangett punya nyokab kaya begitu”kata Diko memuji mamahnya Ega,Diko begitu menikmati rumah Ega yang adem dan banyak tanaman anggrek.Ega tersentak kaget mendengar pengakuan Diko barusan.

      “hekk…lo bilang asik punya nyokab kaya gitu?heh,kalau nyokab gue asik,gue ga mungkin disuruh buat nyari pacar,sampai lo harus jadi korban pacar boongan gue”kata Ega panjang lebar.nggak lama mamahnya Ega kembali membawa tiga gelas sirup yang segar.
      “Silakan diminum Diko…”kata Mamahnya Ega ramah

      “aduh,tante jadi ngerepotin nihh….”Kata Diko berlaga malu(malu-malu tapi mau)
      “nggakk kok,diminum dong…”kata mamah Ega ramah sambil mengedarkan senyuman pada Diko dan Ega,lalu mamah Ega melirik jam tangannya”oya,tante jadi lupa,hari ini ada  arisan,tante tinggal dulu ya Diko…”nggak lama mamah Ega beranjak pergi,akhirnya Ega bisa terlepas dari adegan pura-pura mesranya bersama Diko,lalu Ega melirik Diko yang begitu menikmati duduk tepat disampingnya.


      “Dik,,uda nggak ada nyokab gue…”Ega mengingatkan Diko,Diko langsung melirik,dengan tatapan senyum nakal gue-udah-pw-neh,lalu Ega menatap Diko dengan mata Garang,dan siap melempar Diko bantal sofa”Lo pindah nggak,apa gue lempar…”Diko langsung loncat dan pindah ke bangku disampingnya,sesaat terjadii keheningan,nggak ada yang berbicara diantara keduanya.


      “rumah lo sepi banget,Ga…pada kemana?”Diko memecah keheningan,pertanyaannya begitu basi.
      “mana gue tahu,tadikan dirumah tinggal 1makhluk,yaitu nyokab gue yang pergi arisan,kalau yang lain nggak tau deh..”kata Ega santai,lalu mulut Diko membulat,kemudian terjadi kembali keheningan,sampai akhirnya suatu suara klakson mobil mengagetkan keduanya,Ega langsung berlari menuju pagar,dan membukakan pagar untuk seorang yang sedari tadi mengklakson mobilnya,yang ternyata itu kak.Egi yang pulang dari kuliah.


      “lo ngelamun ya,apa kuping lo kesumbat kapas,,gue dari tadi klakson mobil,lo kaga nongol-nongol…”kata kak.Egi kesal setelah memasukan mobilnya dalam garasi,lalu kak.Egi melirik Diko,dan Diko tersenyum”oh,jadi lo pacaran,jadi kaga kedengeran ,pantesan ajah..”
      “ett dah lo kak,siapa yang pacaran…”


      “udah,nggak usah ditutupin,akhirnya laku juga lo..hahaha…”kata kak.Egi meledek adiknya,nggak lama pluukk…..”adooww…”
      “makannya kalau ngomong dijaga,,,sembarangan banget lo ngomong,emangnya gue barang bekas apa…”kata Ega puas setelah menyerang kak.Egi dengan sandal high heels mamahnya,yang lumayan bisa bikin kepala memar*sadiiss*
      Diko yang melihat adegan ribut singkat antara kakak beradik itu hanya bisa terkekeh,lalu Ega kembali duduk di sofa teras bersama Diko

      “wah,parah lo,kakak lo sendiri ditimpuk bgituan..”Kata Diko
      Ega tertawa puas”hahaha..bodo,lagian tuh orang ngomong sembarangan,emangnya gue barang bekas yang nggak laku-laku apa…”

      “lah,emang iya kan…”Diko spontan,seketika mata garang Ega kembali terlihat,dan siap menimpuk Diko dengan high heels mamahnya yang sebelah,Diko pun tersenyum dan nyengir”PEACE…yakh,,bercanda kok…”


      Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 05.00,Dikopun pamit pulang,lalu Ega mengantarkannya sampai pagar”eh,jangan kapok ya,kalau main kerumah gue,,terutama sama nyokab,dan adegan rebut gue sama kak.Egi tadi”
      “iya,,tenang ajah,malah seru kali,ngelihat pertandingan langka gratis..hhe…”kata Diko yang mukanya telah berada dibalik helm,lalu Dikopun menancap gas motornya,kemudian Ega kembali kerumah.
                                          ***
      Udah hampir 3bulan Diko menyandang status sebagai pacar bohongan Ega,sejak itu juga kelakuan mamah pada Ega berubah,mamah jadi lebih perhatian sama Ega,mamah juga lebih sering tersenyum,apa yang dia lakukan selalu disertai senyuman,dan tak jarang juga Diko selalu diajak mahnya Ega untuk pergi jalan-jalan,ke arisannyapun Diko bersama Ega diajak,untuk menunjukkan pada rekan arisannya kalau Ega memiliki pacar,tapi untuk Ega ini sangat menyiksa,dia terpaksa membohongi mamahnya,demi bahagia mamahnya,dia juga ga mau selalu dipaksakan untuk segera memiliki pacar.


      Malam yang begitu tenang,semilir angin menemani kesendirian Ega yang tengah duduk merenung diteras,nggak lama tiba-tiba dia terpikir kelakuannya yang udah membohongi mamahnya,demi untuk membahagiakan mamahnya yang menginginkan dirinya memiliki pacar,laluEga mendongakkan kepalanya keatas langit,ia pun mulai curhat kepada bintang-bintang yang hanya Nampak sedikit dan tidak begitu terang”gue terkesan jahat banget sama mamah,udah bohongin mamah,tapi gue juga nggak mau buat mamah kecewa,gue juga ga mau dipaksain untuk memiliki pacar,gue belum mau pacaran,apa lagi kalau sampai dijodoh-jodohin,gue harus gimana???”tanpa terasa air mata Ega telah mengalir,rasa penyesalan memenuhi perasaannya.
      “kamu harus akhiri semua ini,Ega…”Ega tersentak kaget mendengar suara itu,suara itu amat dikenal Ega,saat Ega menoleh,rupanya suara itu,suara mamahnya


      “mamah…”Ega langsung menghapus airmatanya”sejak kapan mamah disini?”
      “sejak tadi,mamah udah mendengar semuanya sayang..”kata mamahnya menghampiri Ega,Egapun memeluk mamahnya


      “mah,,maafin Ega,ega udah bohong sama mamah,,Ega Cuma nggak mau mamah terus memaksa aku…”Egapun histeris dipelukan mamahnya


      “mamah tau sayang,maafin mamah udah egois sama kamu,harusnya mamah mengerti keinginan kamu,dan harusnya mamah bangga punya anak seperti kamu,dan tidak memaksakan kamu untuk memiliki pacar..”kata mamahnya Ega,suaranya terdengar bergetar,dan nggak lama,air matanyapun jatuh juga ,,merekapun berpelukan,nggak lama sebuah suara mengagetkan keduanya dan keduanya segera meepaskan pelukan dan menghapus air matanya.


      “Ega sayang,,,ayo malam mingguan…”kata Diko,lalu Egad an mamahnya tertawa geli,.Diko nggak ngerti,mengapa mereka jadi tertawa.
      “Diko,drama sudah berakhir…,kamu udah nggak perlu jadi pacar bohongannya Ega”kata mamahnya Ega yang masih menahan tawa,Diko jadi tertunduk malu,mukanya memerah menahan malu..-,- 
      ********************************************************************************

CERPEN Aneka Remaja - Lolypop Love


Hyemi, cewe cuek,narsis,pengguyon,baik dan manis ini biasa ia di sapa. Ia berskolah di sebuah daerah yang sangat eksotik dengan pemandangan alam sekitarnya. Kisah cewe yang satu ini cukup menarik untuk di simak…
Yuuk sma* kita baca cerita cinta cewe yg satu ini.

Semanjak SMP Hyemi tidak pernah benar* serius untuk mencintai n menyayangi seseorang. Ia typkal cewe yg gampang bosan tapi bukan playgirl,lebih tepatnya Ia tipe pemilih dan gampang banget kemakan omongan teman*nya tentang keburukan sang cowo. Paling bater dia akan menjalani hubungan selama 2 ato 3 minggu.

Menjelang kelulusannya Hyemi memilih melanjutkan ke sebuah sekolah yang bersebelahan dengan SMPnya. Di sekolah barunya ini Ia mulai mengenal seseorang yang saat itu ia anggap menarik perhatiannya dan cowo itu adalah Marco. Cowo cakep,putih, dan imut ini sempat menjalin hubungan dengan Hyemi, tapi sayangnya itu gag bertahan lama,Hyemi merasa gag nyaman dengan sifat Marco yang begitu egois dan pemarah. Akhirnya gag lebih dari 2 minggu mereka putus.

Eitsss gag stop mpe di sini, setelah putus dari si Marco, Hyemi berkenalan dengan seorang Cowo bernama Ale, Ale ini adalah kk kelas Hyemi,anaknya putih, berkacamata, dan pastinya pintar. Selama 2 bulan bersama dengan Ale, Hyemi sangat bahagia karena Ale sangat perhatian pada Hyemi dan cewe yang satu ini baru bener* ngerasa pacaran lama saat bersama si Ale, tapi sayangnya karna ada sosok cewe genit yang gangguin hubungan Ale dan Hyemi, akhirnya mereka putus.

Putus dari Ale Hyemi jomblo selama beberapa bulan dan saat duduk di bangku kelas XI tiba* ada seorang cowo yang menghampiri Hyemi dan lagi* cowo ini adalah kk kelas Hyemi, namun kali ini ada yang berbeda. Cowo satu ini selain berbeda agama dengan Hyemi dia juga tidak sama seperti pacar* Hyemi yang sebelumya yang berkulit putih dan cakep. Lono biasa ia di sapa anaknya tinggi dan berkulit coklat legam. Awalanya Hyemi menerima Lono sebagai pasangannya hanya untuk membuat Ale cemburu, tapi lambat laun ia mulai menyadari bahwa apa yang ia putuskan salah. Selama berhubungan dengan Lono, Hyemi merasa nyaman* saja, namun karena ia ketahuan pacaran oleh guru BP.a saat itu, Ia akhirnya putus dengan Lono, yach pacarannya ternyata hanya bertahan 3 minggu.

Setelah putus dari Lono, Hyemi memilih untuk jomblo. Sampai suatu hari tyas teman kelasnya memperkenalkannya dengan cowo brownis bernama Jason, cowo brownis ini sempat mengisi kekosongan hati Hyemi, awalnya Hyemi ragu untuk menerima Jason karna di banding dengan mantan* sebelumnya umur Jason sendiri di bawah Hyemi, tapi Ia mencoba untuk menjalani hubungan dengan Jason, selama 2 bulan keadaanya baik* saja, namun karna ada something yg membuat hyemi illfeel akhirnya ia putus dengan Jason.

2 Tahun berlalu
Kini Hyemi memasuki tahun akhir untuk menuntaskan sekolahnya di SMA, tapi bukan berarti cerita cintanya tuntas juga lho…xixixi
Siang itu sepulang sekolah, Ia dengan terburu-buru berlari keparkiran untuk mengambil scuter, saking ingin cepat pulang Ia sampai teriak* memanggil pak parkir untuk mengeluarkan scuternya, dan saat itulah Ia tidak sengaja melihat seorang cowo yang tanpa ia sadari memperhatikannya sedari tadi, tapi karna dasar hyemi cuek ia dengan cepat berlalu melesat pulang tanpa memperdulikan cowo yang di anggapnya aneh itu.
Hari demi hari ia lalui seperti biasanya belajar,bermain,dan tetap terlihat ceria bersama sang sahabat Cika,Dewi,dan Tina. Saat jam istirahat menunggu waktu sholat dzuhur, Hyemi menyempatkan diri berkumpul di bascam barunya bersama FKay gangnya. Sambil mengantri berwudu, tanpa sadar Hyemi mendengar lantunan music piano yg berada di sebelah bascamnya, Iapun mencari seseorang yang sedang memainkan piano itu, saat ia melangkahkan kakinya menuju ke arah suara ternyata ia bertemu lagi dengan cowo yang ia lihat di parkiran kemarin. Sungguh sesuatu hal yang ia rasa semakin aneh.

Hyemipun kembali berkumpul bersama teman*nya dan pergi menuju mushola untuk shalat bersama. Sekembalinya dari mushola jam pelajaran terakhirpun di mulai Ia malah mengantuk dan sesekali terlihat menguap. Kebiasaan di siang hari yang selalu membuatnya malas untuk belajar.
Tiba saat pulang sekolah, Iapun pulang bersama sahabatnya dewi menuju ke parkiran dan untuk ketiga kalinya Ia lagi* bertemu dengan cowo yang ia lihat di tempat piano, kali ini si cowo menyapanya tapi dengan sebutan yang Hyemi rasa sedikit menyinggungnya. Hyemipun berlalu tanpa memperdulikannya,namun beda halnya dengan dewi yang peka dengan maksud cowo tadi. Dewipun berkata “ Hyemi, cowo itu manggil kamu tuh,kok kamunya malah cuek.” Hyemi dengan santainya menjawab “ Haa… emang dia siapa,orang gag kenal, ya uda biarin ajj, toh dia manggil juga bukan nama aku yang di sebut”. Ckckck :p

Keesokan harinya di sekolah Hyemi tanpa sadar memikirkan cowo aneh itu, sampai* ia rela bertanya pada teman*nya untuk menghilangkan rasa penasarannya,namun teman kelasnya tidak memberikan info yang dapat memuaskan rasa ingin tahunya. Akhirnya ada salah satu teman Hyemi yang ternyata mengenal cowo aneh itu, dia berkata “ Oh…cowo yang itu yah,dia itu masih kelas X , anaknya playboy, mending kamu jangan deket ma dia deh, ntar kamu nyesel lo…,kok tumben nanyain anak kelas X, ada apa nc”. Hyemipun merasa masih belum puas, akhirnya ia bertanya lagi pada sahabat*nya di kelas XI dan ternyata info yang ia dapatkan tidak jauh berbeda dengan apa yang dikatakan temannya itu.

Sampai suatu hari ia membuka Fb, tiba* saja ia melihat pp seseorang yang mirip cowo aneh itu, saat di lihat lebih dekat ternyata benar dan Wooow kebetulannya lagi si cowo itu sedang berulang tahun. Hyemi lagi* terjebak dengan pikirannya sendiri. Ia dengan lancarnya mengetik kalimat yang di tujukan pada si cowo aneh, ucapan Hbd yg seharusnya tidak ia katakan. Cuek pemikir namun terkadang penasaran yang dapat menimbulkan kekonyolan itu sifat Hyemi selanjutnya yang ternyata membawa awal baru dalam pencarian rasa ingin tahunya yang akhirnya membiarkan dirinya berkenalan dengan cowo yang ia anggap aneh itu.

Singkat cerita
Dari jejaring social inilah Hyemi mulai sedikit tahu tentang siapa sebenarnya cowo aneh itu dialah Arka. Arka wirasatria cowo kecil ,imut , dan playboy yang baru Hyemi kenal.
Setiap harinya ada saja sms dan telfon yang semuanya itu berasal tidak lain dan tidak bukan hanya dari arka arka dan arka.
Kini hari* Hyemi terbagi menjadi hari* yang di penuhi ntah itu kebahagiaan ato awal dari penyesalan.
Sahabat* Hyemi sendiri dari awal sudah memberikan nasihat agar hyemi tidak berurusan dengan arka, namun semua sudah terlambat.

Suatu hari Hyemi bertemu dengan arka di sebuah SD di kawasan busan, dan disana arka menyatakan perasaannya untuk Hyemi, karna Hyemi lebih mendengar kata* sang sahabat akhirnya ia menolak arka untuk menjadi someone spcialnya. Arkapun pulang dengan wajah yang sangat buruk dan membuat Hyemi jadi merasa bersalah dan disalahkan pula oleh kedua temannya.

Setelah kejadian itu Hyemi dan arka lostcontc, arka hilang Hyemipun begitu, sampai pada suatu hari teman arka, trio meyakinkan Hyemi untuk mempertimbangkan lagi keputusannya, komunikasipun lagi* terjalin dan sampai pada akhirnya mereka bertemu lagi di sekolah. Sore itu tanpa di sadari Hyemi dan Arka menggunakan baju yang berwarna sama “KUNING”.xixixi
Mereka terlihat akrab dengan bermain deret bersama dan Arka yang pada akhirnya mau tidak mau harus menyelesaikan sebuah puzzle yang di buat oleh Hyemi.
Setelah pertemuan itu merekapun resmi jadian di tanggal 8-11-2010.

Setiap waktu hari* Hyemi di penuhi dengan kebahagiaan, karna Arka selalu bisa mengerti apa yang Hyemi inginkan. Perhatian arka dari hal* kecil sampai terbesarpun Hyemi rasakan, pergi ke sekolah bersama, adventure di sore hari, dan setiap ada les Arkalah yang selalu ada untuk Hyemi. Bahkan arka pernah turun tangan sendiri membantu Hyemi dan teman*nya merapikan bangku dan meja yang berantakan saat akan BB dan gag hanya itu di saat hyemi mendapat tugas yang harus secepatnya di kumpulkan arka dengan setia menamaninya menyelesaikan tugas sampai harus ikut kehujanan.
Semua itu sangat membuat Hyemi bahagia.

Suatu malam saat Hyemi sedang smsan dengan Arka ia merasa sangat kecewa dengan kata* Arka, akhirnya Hyemi sakit dan memutuskan hubungan dengan Arka.
Pagi harinya seperti biasa sebelum berangkat ke sekolah Hyemi menyempatkan diri menjemput sahabatnya untuk berangkat bersama, namun tiba* saja pagi itu Arka sudah menunggunya di depan rumah dewi, dengan terburu* Hyemi membalik arah scuternya dan berlalu dari arka, Ia tidak ingin melihat arka dan pergi mencari tempat yang tidak arka ketahui. Dewi sendiri tidak henti*nya menghubungi Handphone Hyemi, sampai akhirnya Hyemi mengangkat telfon dengan suara tangisan, dewi pun berkata” Hyemi ayo cepat balik lagi kesini ada yang mau di omongin nich” ,tapi Hyemi menjawab “ aku gag mau balik kesana kalo masih ada arka “.  Dewipun menjelaskan bahwa arka sudah pergi dan meyakinkan Hyemi untuk kembali kerumahnya.
Sampai di rumah Dewi, Hyemi menceritakan semuanya sambil menangis.
Dewipun baru mengerti, karena iapun sebenarnya kaget mengapa arka pagi* sudah nongol di depan rumahnya,ternyata Hyemi dan Arka putus.

Sampai di sekolah Hyemi terus saja menitikkan air mata yang membuat teman* dan sahabatnya jadi bertanya tanya. Akhirnya semua tau hyemi dan arka putus, teman kelas hyemi, jio yang ia anggap abahnya dengan setia menghapus setiap air mata yang menetes. Jio berkata “ sudahlah, cowo seperti itu tidak pantas untuk kamu tangisin, masih banyak cowo* di luar sana yang menantimu, masak Cuma karna dia kamu menangis seperti ini, sudahlah jangan di pikirin lagi”. Kata* Jio semakin membuat Hyemi menangis, sampai* matanya bengkak.

Setelah putus dari Hyemi, Arka tak henti*nya menghubungi Hyemi dan mencari Hyemi ke kelasnya. Arka terus meminta maaf pada Hyemi meskipun ia sendiri tak tahu apa kesalahan sebenarnya yang telah ia lakukan sampai* membuat Hyemi marah dan kecewa terhadap dirinya.
Sampai suatu hari Trio sendiri bertemu dengan Hyemi dan Hyemipun menceritakan semua yang ia rasakan sampai harus mengambil keputusan yang sebenarnya ia sendiri merasa sakit untuk melakukannya.

Akhirnya trio memberitahu arka dan arkapun kini telah mengerti kesalahannya itu, Ia pun setiap harinya terus berusaha menjelaskan pada Hyemi tentang kesalahpahaman itu, sampai hyemi mau bertemu dengannya, siang hari sebelum jam sholat di mulai arka datang ke kelas Hyemi dan menjelaskan semuanya panjang lebar, Hyemi mengerti namun saat itu karna guru BP datang arka cepat* berlari ke belakang untuk sembunyi.
Selanjutnya mereka berkomunikasi kembali dan berbaikan…

Hari* Hyemi yang selama beberapa hari terakhir terlihat suram kini kembali ceria, karna arka selalu bersamanya meski terkadang ada cek cok di antara mereka,namun semuanya bisa terselesaikan. Suatu sore Hyemi pulang bersama arka dan arka memberikannya tket untuk nonton bersama di sebuah sekolah kterampilan yg saat itu mengadakan acara selama 3 hari dengan berbagai macam atraksi ntah itu dance,band,etc.

Hyemi awalnya berkata pada arka bahwa ia tidak akan datang ke acara itu, namun keesokan harinya hyemi di ajak oleh sahabat*nya, mau gag mau akhirnya ia pergi, namun tidak memberitahu arka sebelumnya. Sampai di sana Hyemi asyik menonton dan tidak mendengar

handphonenya berdering, saat ia melihat hp tenyata sms dari arka dan hyemi kaget karna arka sendiri tahu bahwa hyemi ternyata datang, arka marah ia menganggap hyemi telah membohonginya,iapun memutuskan untuk pulang, saat hyemi tahu arka pulang, hyemi meminta dewi untuk mengantarnya menyusul arka.
Setibanya di rumah arka, arka dengan wajah cemberut menyapa Hyemi. Hyemi dengan susah payah membujuknya untuk tidak marah lagi, arkapun mengajak hyemi pergi, awalnya ia ingin kembali untuk nonton, namun karna waktu itu hyemi janjian ketemuan dengan puri sepupunya, arkapun dengan setia menemaninya.

Sesampainya di rumah puri, arka dan hyemi kembali bercanda seakan akan masalah yang tadi terlupakan sampai* puri sepupu hyemi ikut tertawa. Selesai dari rumah puri, Hyemi dan arka bingung selanjutnya akan kemana, tapi arka punya ide untuk mengajak hyemi OL bareng. Arkapun mengambil laptop dan karna lapar ia mengajak hyemi untuk makan dulu di kawasan parbog, saat makan mereka di ganggu seekor kucing, arka marah sampai* ngelempar lalapan di piringnya buat ngusir si kucing,tapi dasar kucingnya naksir arka kucingnya gag pergi*.
Ckckck

Setelah di rasa kenyang arka dan hyemi bingung lagi harus kemana dan hyemipun mengajak arka kerumah dewi, karena ada kk raksasa yach hyemi dan arka hanya menitipkan tasnya saja selanjutnya sore itu mereka memutuskan untuk pergi ke danau bajuan, di sana mereka berdua menikmati pemandangan.
Seharian bersama dengan arka hyemi merasa bahagia, sampai* ia gag sadar bahwa ia sudah keluar rumah sedari pagi dan belum pulang* sampai sesore ini.

Sepulangnya dari danau arka mengantar hyemi pulang dan sampai di rumah kebahagiaan hyemi runtuh karna kena omel sang mamah tercinta.

2 bulan berlalu
Kini tiba di akhir penghujung tahun 2010 Hyemi merayakannya dengan sesuatu yang sangat berbeda dari tahun* sebelumnya, Ia di ajak puri sepupunya untuk berkumpul bersama family dan membuat barbqiu bareng. Specialnya lagi arka hadir di tengah* kebahagiaan itu. Merayakan sesuatu yang baru bersama someone special siapa yang gag bahagia itulah yang di rasakan hyemi saat itu.
Sebelum jam 12 malam arka mengajak hyemi jalan* menikmati suasana malam untuk menyambut tahun baru 2011 dan serunya hyemi di ajak adventure melewati jalan yang ya sekiranya gelap n seram.
Hyemi sendiri memiliki sifat penakut dan arka berusaha menghilangkan rasa takut hyemi itu.

Berhubung mereka sudah lapar, arka mengajak hyemi makan dan ini adalah dinner pertama mereka, selama makan mereka ngobrol* santai sampai akhirnya arka mengantar hyemi kembali kerumah puri, di sana arka n hyemi menanti pergantian tahun. Tepat jam 12 malam arka n hyemi sama* membuat sebuah janji yang tujuannya agar hubungan mereka bisa terus berjalan lancar bahagia dan berantemnya di kurangin lucunya lg arka ngasi kado special wat hyemi di hari itu.
Malam pergantian tahun berlalu dengan kisah yang bahagia.

Keesokan harinya arka mengajak Hyemi jalan* ke pantai. Saat dalam perjalanan ke pantai mereka kehujanan, hujannya begitu lebat sehingga mau tidak mau memaksa mereka untuk berteduh terlebih dahulu.
Mereka berteduh di sebuah warung bersama seorang bapak penjual bakso. Setelah hujannya di rasa cukup reda Hyemi dan arka melanjutkan perjalanan, sesampainya di pantai mereka makan bersama sambil menikmati deburan ombak pantai jeju.
Mereka menghabiskan waktu bersama seharian karna selesai dari pantai mereka mlanjutkan OL bersama, namun di tengah perjalanan pulang hyemi malah ngambek ada* saja tingkah hyemi yang membuat arka jadi kesal, tapi itulah lucunya dari hubungan mereka kalo hyemi gag bisa buat arka marah dan kesal hubungan mereka pasti akan datar* saja, karena dari pertengkaran dan dari setiap kekonyolan itulah yang membuat hubungan keduanya semakin seru.

Sungguh bahagia bila setiap harinya bersama someone spcial itulah yang hyemi syukuri saat itu.Namun, keadaan menjadi sedikit berubah ketika kebersamaan itu mulai merenggang.
Saat itu sekolah mereka mengikuti sebuah komptnsi bsket, Arka sangat semangat untuk menonton pertandingan itu, saat arka ingin mengajak hyemi nonton, hyemi menolak karna ia sendiri baru saja pulang les dan tidak memungkinkan untuk pergi.
Selama beberapa hari bertanding akhirnya sekolah mereka dinyatakan masuk final.
Suatu sore Arka n Hyemi bertemu di rumah dewi, Hyemi berkata pada arka bahwa dia ingin sekali bertemu dengan adik arka yang lucu imut dan ngegemesin itu, akhirnya arka ngabulin permintaan hyemi saat itu juga arka mengantar Kafa di hadapan hyemi.
Hyemi sangat bahagia karna itu adalah hari pertamanya bisa ngobrol dengan Kafa.
Saat Arka akan mengantarkan Hyemi pulang lagi* arka berusaha membujuk Hyemi agar mau ikut untuk nonton final sekolah mereka.
Hyemi menolak ajakan arka dan untuk kesekian kalinya arka mesti kecewa.
Siang hari di kelas, Hyemi seperti berubah pikiran dan mengajak teman*nya untuk nonton final bareng, lagi* hyemi gag bilang ke Arka kalo dia akan datang.
Saat sampai di tempt prtndgn Hyemi dan teman*nya masuk ke dalam ruangan yang isinya sudah penuh dengan suara sorak sorai pendukung dari kedua tim.
Saat itu Hyemi belum melihat dimana arka berada, sampai temannya memberitahu dan ternyata Arka sedang berbisikan dengan seorang cewe. Hyemi seketika itu juga mengurungkan niatnya untuk memberitahu arka bahwa dia juga ikut menonton. Hyemi saat itu hanya bisa diam namun di dalam hatinya ia gag tahan lagi dengan tingkah Arka. Sepulangnya dari menonton dengan hati yang dongkol di penuhi emosi, Hyemi meminta penjelasan kepada Arka, namun karna Hyemi merasa sakit dengan kejadian itu akhirnya mereka berdua memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Semalaman Hyemi gag bisa tidur sampai di sekolahpun belajar gag konsen yang Hyemi kerjakan hanya menangis, teman* dan sahabatnya tak hentinya menghibur dirinya di saat* tersakiti karna cinta yang seharusnya memang tak pantas untuk di tangisi. Di saat itu juga Hyemi baru tersadar bahwa apa yang di katakana oleh teman*nya itu adalah benar adanya bahwa arka gag lebih dari seorang playboy.
Namun Hyemi mengambil hikmah dari semua kecerobohannya itu, Ia tidak menyesal mengenal arka, justru dengan adanya arka dia setidaknya tau arti mencintai dan menyayangi seseorang dengan tulus tanpa harus merasa illfeel dengan kekurangannya.

Selama 5 bulan Hyemi menjomblo, ia memang masih sangat membutuhkan arka tapi tidak halnya dengan arka yang begitu cepat mendapatkan pengganti Hyemi.
Hyemi menjalani hari* tanpa arka yang ada hanya kasih sayang ortu,sahabat,dan teman* yang selalu setia berada bersamanya di kala senang,sedih,dan susah.

Lama Hyemi menjomblo iapun di pertemukan dengan seorang cowo di sebuah acara. Cowo itu bernama Riko, Ia tinggi dan berkulit putih. Malam itu juga Hyemi megiyakan pernyataan cinta Riko, karena ia berpikir mungkin saja dengan membuka hati untuk orang lain dia dapat melupakan arka.
Selama berpacaran dengan Riko, Hyemi mengalami putus nyambung itu di sebabkan karna Hyemi yang ketauan Riko ternyata masih menyayangi Arka, dan Hyemi yang gag tahan dengan sikap keras Riko.
Karena hal itu terjadi berulang ulang dalam hubungan mereka akhirnya mereka resmi putus sebelum 2 bulan.

Setelah mengalami berbagai macam warna warni cinta akhirnya Hyemi bertekad untuk meninggalkan semuanya,
Iapun melanjutkan study.a ke Malaong, hari* di kota barunya ia lalui dengan beradaptasi dengan orang* setempat terutama beradaptasi pula dengan makanan serta bahasanya.
Selama di malaong tanpa sadar ia merasakan perasaan yang berbeda saat bersama dengan seseorang yang sama sekali tak pernah terbayang di pikirannya, ntah ini Hyemi rasakan karna suka atau ketergantungan, tapi Hyemi merasa saat bersama dengan cowo ini ia sangat nyaman n merasa di jaga dari apapun yang akan membahayakan dirinya.
Namun sayang kebersamaan Hyemi dengan cowo itu gag bertahan lama, Jarak akhirnya harus memisahkan mereka.
Sejak itu Hyemi merasa kehilangan sosok seorang yang sangat memperhatikannya setelah cintanya yang dulu hilang.

Bagaimanakah kisah cinta Hyemi selanjutnya,
Apakah dia akan mendapatkan seseorang yang ia cintai dan mencintainya?
Tunggu saja kisah selanjutnya.
NB: untuk saat ini Hyemi memilih untuk jomblo guys : )

Cerpen Sedih : Di Menit Ke 45

“Hha..hha..hha..” terdengar suara desahan nafas dari mulut Lukas yang sedang ngos-ngosan berlari dalam rangka pengambilan nilai lari estafet. Pukul 09:35 WIB cuaca lagi berada pada titik terbaik, sinar matahari bagaikan jarum-jarum yang menghujani tubuh, langit yang begitu menyilaukan seperti bidadari ingin turun dari singgasananya untuk melihat bumi. Saat semuanya mengambil posisi untuk lari, Lukas bersiap mengambil ancang-ancang dan segera melihat jam tangannya. Itulah kebiasaan yang selalu dilakukan Lukas setiap ingin melakukan sesuatu, bukannya iy Mr. Perfect atau Mr. On Time tapi, hanya elergi dengan menit ke 45 karena pada menit itulah selalu terjadi hal yang aneh dalam hidupnya.


09:40 WIB, “bersedia….siiaap…yaa” seketika semua pelari pertama berlari bersamaan. Semua perempuan bersorak menyemangati teman-temannya yang sedang berlari demi sebuah nilai dan tibalah saat dimana tongkat estafet akan diberikan pada Lukas yang bersiap sambil melihat jamnya itu. Tepat pada pukul 09:43 WIB Lukas menerima tongkat itu dan berlari secepat mungkin untuk mencapai garis finis sebelum menit ke 45 namun, beberapa saat sebelum menggapai garis finis tiba-tiba 09:45 WIB “bruk..” tanpa sadar tongkat estafet terlepas dari tangan Lukas. “yah..yah..yah… akhirnya menit ke 45 tak menghalangiku tuk menjadi sang juara, akhirnya ^_^…” kesenangan terpancar dari mulut Lukas. 09:50 WIB, “baiklah ankku sekalian, yang jadi juaranya adalah kelompoknya Lukas..” “hore..” lukas yang menyelan perkataan pak guru. “tapi..tapi, karena saat mencapai finis tanpa memegang tongkat jadi, kalian dianggap tak memasuki finis”. “yah…” dengan bersamaan teman lkas berteriak. “makan tuh menit ke 45 mu yang bikin sial itu Luk”. “huff… iy..iy.. nh gue ambil celaka-celaka skalian dengan percikan-percikannya yang mengenai kalian, Puass…???” kata Lukas yang sedikit emosi.



08:10 petang, Lukas lagi asyik-asyiknya telponan dengan dengan seorang gadis yang menarik hatinya yang dipanggilnya Ipe. Ditengah malam yang berselimutkan kegelapan, di tirai langit yang berhiaskan bintang-bintang, dan diantara jendela mungil Lukas larut dalam pembicaraan namun, “tiiit..tiiit..tiiit..tiiit” sambungan telepon terputus, seperti biasanya, pada menit ke 45 panggilan akan terputus jadi, bagi mereka berdua itu adalah hal yang lumrah. Tanpa canggung Lukas kembali menelpon sampai menit ke 45 berikutnya tiba.
07:13 pagi, saat mentari menyapa dengan cahayanya yang hangat dan langin yang terlihat serasi bersama awan yang berlarian di angkasa, Lukas telah bersiap tuk berangkat ke sekolah ditemani senyuman yang berharap agar tak banyak hal yang nyebelin pada menit-menit ke 45 hari ini. Belum beberapa saat setelah ngucapin kalimat itu, mata yang tak berdosa Lukas melihat sesuatu yang memacu adrenalin dan buat penasaran. Matanya tak sengaja melihat segerombolan orang yang memakai pakaina formal memasuki salah satu bank yang berada 2 blok dari sekolahnya. Namun, bukan pakaiannya itu yang buat penasaaaran tapi, apa yang ada di dalamnya itu yang membuat Lukas bertanya-tanya. Gelagat mereka itu mengingatkan akan film action yang Lukas nonton beberapa jam lalu sebelum iya pergi ke sekolah. “sikap mereka seperti para bandit-bandit texas yang masuk ke kasino untuk merampok, apalagi mereka memakai rompi anti peluru dan mengantongi pistol dan memasukkan AK 47 dalam tas raketnya”. Dugaan Lukas. Karena penasaran, akhirnya Lukas mengikuti orang-orang itu dan iya melihat salah satu dari mereka bergerak ke arah lain sambil membawa sebuah tas besar, karena Lukas lebih mencurigai isi tas itu makanya, iya dengan cegatan mengikutinya. Teryata dugaannya benar, orang itu menaruh bom pada 4 pilar utama gedung. 



Pukul 08:21 WIB, dengan hati yang sedikit ragu, akhirnya Lukas memberanikan diri untuk menyabotase rencana para bandit-bandit itu. Iya berusaha mendekati meja kasir untuk bisa mengambil telpon dan menelpon polisi. “Duk..duk..duk..duk..” dengan hati yang dek-dekan iya berusaha agar tidak ketahuan saat berbicara namun, baru saja telpon mau diangkat, salah satu dari bandit itu datang tuk mengontrol area sekitar gedung. Akhirnya Lukas berlari ke ruangan lain tapi, ternyata tempat yang dimasukinya adalah tempat penyekapan para sandera, “upps…!!! Bisa-bisa tembus nih kepala kalau ketahuan, hati-hati Luk..hati-hati…”. Lukas segera bersembunyi di bawah meja yang ada di dekatnya. “treng..treng..treng..” suara alarm jam berbunyi. “adduh…!! Nih bener-bener sial nih menit ke 45” katanya dalam hati. “bos, sekarang sudah waktunya kita pergi”. Kata seseorang dari mereka.
08:33 WIB, “astaga.. kelihatannya harus memakai trik dari Arnold (actor film action kesukaan Lukas), cepat, tepat, akurat, dan kuat”. Dengan percaya diri Lukas keluar dari persembunyiaannya dan berlari dengan cepat keluar dari ruangan itu sambil mengambil sebuah heandphone yang tergeletak di lantai. “huff, ayoo Luk kamu pasti bisa, 911 aku menghubungimu..” berusaha menyemangati dirinya. Sambil menelpon polisi iya terus berlari sambil melihat jamnya yang telah menunjukkan pukul 08:38 WIB. “wadduh…!!! Keberuntunganku hampir habis nih, aku tidak mau mati di tempat seperti ini, saatnya rencana B..” keyakinan Lukas yang telah ngos-ngosan berlari. Rencana B adalah bersembunyi ke tempat yang tak mungkin orang lain bisa menemukanmu. Itulah yang sedang iya kerjakan dan akhirnya iy menemukan juga tempat yang tepat yaitu, di fentilasi udara. “hehehehehe…  tak sia-sia gue nonton film action terus.” Membanggakan diri. “anak sialan, cepet banget tuh larinya, itu manusia apa monyet..???” kata bandit yang mengejarnya.


08:43 WIB, terdengar sirine mobil polisi telah meraba telinga Lukas dan setelah merasa aman iya keluar dari fentilasi dan iya segera ketempat bom yang tinggal beberapa menit lagi. Setelah sampai di tempat itu, Lukas baru sadar bahwa apa yang di hadapannya itu adalah bom plastik yang paling berbahaya. “waddduh…!!! Salah sedikit bisa rugi 3 M nih orang tua, huff..” cemas Lukas. Mengingat cara Arnold mematikan bom dalam filmnya, akhirnya Lukas mencoba untuk memotong kabelnya. “ngeeng” suara air liur yang tertelan karena kecemasan. Ada berbagai macam kabel yang ada di bom itu dan salah sedikit aja bisa memicu ledakan lainnya, beberapa menit Lukas bediri di tempat itu namun, iya masih berfikir, kabel apa yang harus iya potong. “tuff..tufff” suara senjata api yang saling beradu. Karena kaget melihat suara itu, tangannya tak sengaja memotong sebuah kabel yang membuat waktunya menjadi 5 detik pada Jam bom tersebut. “addduh..!!!! Selamat tinggal ayah, selamat tinggal ibu, selamat tinggal orang yang menyayangiku, selamat tinggal orang-orang yang membenciku dan selamat tinggal kesialan.” Kepasrahan Lukas. 5 4 3 2 1… “tidakk..” teriak Lukas sambil menutup telinganya.


08:45:10 WIB, “loh koq tidak meledak..???” Lukas keheranan. Iya baru tersadar bahwa pada saat kabelnya terpotong tepat pada menit yang ke 45. “Yes.. akhirnya menit ke 45 telah membawakan kemurahan hatinya padaku…,,, ALHAMDULILLAH.. >_< ,,!!!”. Lukas pun segera melarikan diri dari tempat itu sebelum ada yang melihatnya dan segera kesekolahnya. Walaupun terlambat tapi, iya telah membuat menit ke 45 menjadi sahabatnya… ^_^
 THE END 